Bisnis.com, DENPASAR - Bank Indonesia Provinsi Bali menilai perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat hingga 8 Februari tidak akan berpengaruh signifikan terhadap ekonomi Pulau Dewata yang diproyeksi tumbuh sekitar 4,5 - 5,5 persen pada 2021.
Deputi Direktur KPw Bank Indonesia Bali M. Setyawan Santoso mengatakan dalam menghadapi pandemi sepanjang 2020, masyarakat telah beradaptasi dengan kreasi dan inovasinya, sehingga PPKM tidak akan berpengaruh besar terhadap ekonomi di Pulau ini.
Menurutnya bentuk adaptasi kreatif terlihat dari berlakunya work from home (WFH) dan adanya pertemuan virtual untuk mematuhi larangan berkerumun dan pembatasan jumlah orang. Kemudian mengenai larangan jam malam dan aktivitas pelayanan publik diatasi dengan pengiriman secara daring, dan transaksi perdagangan di pasar berubah menjadi transaksi di marketplace.
"Sebagian besar aktivitas tidak berkurang intensitasnya, hanya saja terjadi perubahan mekanisme pelaksanaan. Belanja di pasar dapat berubah menjadi belanja online dengan cakupan yang semakin luas," tuturnya saat dihubungi Bisnis, Senin (25/1/2021).
Meski belum melakukan perhitungan secara menyeluruh, tetapi dia memperkirakan kegiatan yang berkurang akibat PPKM akan tercover oleh kegiatan yang bertambah selama pandemi sehingga secara total angka pertumbuhan ekonomi tidak akan jauh berbeda dari yang diprediksikan yakni 4,5 persen - 5,5 persen pada 2021.
Di sisi lain, dia mengakui bahwa tidak semua aktivitas dapat berubah mekanismenya seperti aktivitas rekreasi, berbelanja di mall, ataupun makan di restoran. Juga untuk event besar seperti pameran tanaman hias, pameran mobil kuno atau pameran seni patung yang tidak bisa dilakukan secara virtual.
Baca Juga
Namun, lanjutnya, kegiatan PPKM justru berdampak pada meningkatnya transaksi secara digital atau penjualan daring, transaksi komunikasi, serta komoditas yang berhubungan dengan olahraga, kesehatan, dan kebugaran.
"Perpanjangan masa PPKM di Bali memang membawa dampak bagi sebagian sektor seperti pariwisata, perdagangan retail, dan layanan publik. Namun tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja perekonomian dan pertumbuhan ekonomi," tambahnya.