Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bali Usulkan Tambahan Subsidi Bunga KUR Jadi 4 Persen

Kepala Dinas Koperasi dan UKM I Wayan Mardiana mengatakan, dalam penanganan program pemulihan ekonomi nasional, saat ini pemerintah fokus pada bantuan modal kerja bagi pelaku usaha mikro agar bisa beroperasi secara normal.
Ilustrasi - Antrean pelaku UMKM mendaftar pengajuan Bantuan Sosial Produktif di Kantor Dinkop UKM Solo, Rabu 12 Agustus 2020./JIBI-Burhan Aris Nugrahann
Ilustrasi - Antrean pelaku UMKM mendaftar pengajuan Bantuan Sosial Produktif di Kantor Dinkop UKM Solo, Rabu 12 Agustus 2020./JIBI-Burhan Aris Nugrahann

Bisnis.com, DENPASAR - Pemerintah Daerah Bali mengusulkan penambahan subsidi bunga kredit usaha rakyat yang semula 6% menjadi 8% sehingga pelaku usaha yang menggajukan kredit tersebut cukup membayar bunga 4% saja.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM I Wayan Mardiana mengatakan, dalam penanganan program pemulihan ekonomi nasional, saat ini pemerintah fokus pada bantuan modal kerja bagi pelaku usaha mikro agar bisa beroperasi secara normal. Pemberian subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) sebesar 6% diharapkan memudahkan pelaku usaha mengakses KUR.

Hanya saja, pemerintah pusat diharapkan kembali menurunkan bunga KUR menjadi 4% dengan memberi subsidi 8% sisanya. Penambahan subsidi bunga KUR menjadi 4% diharapkan mampu menggerakkan ekonomi. Di satu sisi, pelaku usaha yang mengakses KUR juga diharapkan tidak membebani pelaku usaha.

Selain itu, kebijakan pemberian subsidi bunga KUR tersebut, juga diharapkan dapat berlanjut hingga tahun depan.

"Kalau bunga KUR dari 6% dikasi 4% karena disubsidi 8%, sedang kita usulkan, mudah-mudahan bisa dipertimbangkan," katanya kepada Bisnis, Jumat (4/12/2020).

Meskipun ekonomi Bali terimbas pandemi Covid-19, sejumlah UMKM dinilai masih bisa berproduksi terutama yang bergerak di bidang kuliner. Bahkan, banyak pelaku usaha mikro yang muncul di tengah pandemi karena masyarakat yang memanfaatkan peluang.

"Ada beberapa yang tumbuh, terutama kuliner, supaya mereka bisa perluas pasar, kita perlu dorong dengan kredit modal kerja yang memadai," sebutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper