Petani Buah Lokal Baru Penuhi 50% Kebutuhan Hotel dan Restoran di Bali

Pelaku usaha hortikultura hingga kini baru memasok 50% kebutuhan buah dan 75% kebutuhan sayur dari seluruh keperluan hotel serta restoran di Bali.
Jeruk kintamani./bali.litbang.pertanian.go.id
Jeruk kintamani./bali.litbang.pertanian.go.id

Bisnis.com, DENPASAR — Pelaku usaha hortikultura hingga kini baru memasok 50% kebutuhan buah dan 75% kebutuhan sayur dari seluruh keperluan hotel serta restoran di Bali.  
 
Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Hortikultura Bali Wayan Sugiarta mengatakan pihaknya terus berupaya mendorong anggota untuk meningkatkan produksi sehingga bisa memenuhi permintaan industri pariwisata.
 
“Kami melakukan pembinaan kepada petani agar bisa memenuhi kualifikasi permintaan buah dan sayur mayur sesuai standar yang ditentukan pihak hotel maupun restoran,” ujarnya, Rabu (20/3/2019).
 
Menurut Sugiarta, upaya tersebut terpacu pula dengan adanya Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang pemasaran dan pemanfaatan produk pertanian, perikanan, dan industri lokal Bali. Regulasi tersebut mengatur agar pasokan buah dan sayur lokal minimal bisa melayani 60% kebutuhan industri pariwisata di Pulau Dewata.
 
Dari 128 anggota Asosiasi Pelaku Usaha Hortikultura Bali, baru 20% yang telah terbiasa menjadi pemasok hotel dan restoran. Masing-masing anggota asosiasi bermitra dengan 20-200 petani yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di provinsi tersebut. 
 
Produk pertanian berupa sayur untuk menu salad seperti selada, paprika, dan mint banyak dipasok dari petani di wilayah Bedugul Utara. Sementara itu, kol, sawi, tomat, dan mentimun didatangkan dari daerah Baturiti.
 
Anggota asosiasi juga memasok buah jeruk dari Kintamani, salak dari Amlapura, serta manggis dan markisa dari Pupuan serta Gobleg.
 
“Buah yang paling banyak diperlukan adalah semangka, melon, nanas, dan pepaya, tetapi sayangnya masih didominasi pasokan dari Jawa,” ungkap Sugiarta.
 
Dia menyampaikan semangka dan melon kini sudah mulai banyak ditanam di Jembrana, tetapi buah untuk kebutuhan hotel dan restoran masih didatangkan dari luar Bali. Misalnya, pepaya bangkok dari Banyuwangi dan nanas dari Blitar serta Kediri.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper