Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Tahun, Okupansi di Desa Wisata Munduk, Buleleng Masih Rendah

Tingkat okupansi di homestay dan villa di Desa Wisata Munduk, Kabupaten Buleleng belum beranjak naik meskipun sudah mendekati akhir tahun.
Pemandangan di desa wisata Munduk, Buleleng
Pemandangan di desa wisata Munduk, Buleleng

Bisnis.com, DENPASAR—Tingkat okupansi di homestay dan villa di Desa Wisata Munduk, Kabupaten Buleleng belum beranjak naik meskipun sudah mendekati akhir tahun.

Berdasarkan pengalaman, tahun-tahun sebelumnya, setiap mendekati akhir tahun, tingkat hunian di desa wisata yang mendapat julukan Desa di Atas Awan ini selalu tinggi.

Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Buleleng Nyoman Sutarya menduga demo yang terjadi Prancis ikut mempengaruhi tingkat hunian di desa dengan ketinggian 900 mdpl ini.

“Sebagian besar wisman disini dari Eropa, terutama Prancis. Kalau domestik masih sedikit. Agaknya karena ada demo di Prancis jadinya pengaruh ke sini,” tuturnya ditemui di Munduk, Selasa (18/12/2018).

Desa Munduk berada di Bali Utara, tepatnya setelah kawasan Bedugul Bali. Desa wisata ini mulai terkenal sejak lama tetapi baru pada 1995 akomodasi penginapan bernama Vila Lumbung dibangun. Munduk terkenal dengan suasana sejuk karena lokasinya berada di atas kawasan perbukitan.

Daerah ini juga menjadi sentra penghasil cengkih terbaik di Bali. Sebelumnya, Munduk juga pernah terkenal sebagai produsen kopi ketika era penjajahan Belanda. Bahkan, saat ini masih ada sejumlah rumah milik warga yang dibangun mengadopsi gaya arsitektur Belanda.

Desa ini juga memiliki sebanyak 2 air terjun yang salah satu sumber mata airnya dari Danau Tamblingan. Wisata yang terkenal disini adalah menikmati trekking. Untuk menjangkau desa ini, dari Denpasar bisa ditempuh sekitar 2-2,5 jam perjalanan.

Sutarya mengatakan saat ini jumlah kamar yang tersedia sebanyak 300 unit. Sebagian besar berupa homestay milik masyarakat setempat. Dia mengatakan untuk beberapa vila, tingkat huniannya sudah menunjukkan peningkatan meskipun belum sesuai harapan.

“Biasanya jelang akhir tahun ramai sekali, kami menunggu semoga akan segera ramai,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Feri Kristianto
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper