Bisnis.com, DENPASAR--Peredaran uang elektronik di Bali pada triwulan III/2018 tercatat mengalami pertumbuhan yang melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Kantor Perwakilan BI Bali mencatat jumlah uang elektronik di Bali tercatat sebesar 39.584 pcs atau tumbuh 25,92%, lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 58,30%.
Pertumbuhan lebih lambat ini diprakirakan pengaruh oleb perubahan preferensi masyarakat untuk menggunakan jalan tol seiring dengan adanya perbaikan jalan dalam rangka pembangunan Underpass Bandara Ngurah Rai.
"Namun demikian, tetap tingginya pertumbuhan jumlah uang elektronik pada triwulan laporan walaupun pembangunan Underpass Bandara Ngurah Rai telah selesai, mencerminkan masih gencarnya sosialisasi penggunaan uang elektronik di Provinsi Bali," tegas Kepala Perwakilan BI Bali Causa Iman Karana, Minggu (9/12/2018).
Berdasarkan jenis transaksinya, pengisian ulang (top up) masih mendominasi pada triwulan III/2018, dengan pangsa 42%, lebih tinggi dibanding triwulan lalu 39%.
Dilihat dari nominalnya, transaksi isi ulang uang elektronik tercatat sebesar Rp636,5juta atau tumbuh 1.430% (yoy), melambat dibanding triwulan II/2018 yang tumbuh 3.116% dengan nilai Rp844juta.
Baca Juga
Sementara itu, pertumbuhan penggunaan uang elektronik untuk transaksi pembayaran mengalami perlambatan seiring dengan pangsanya yang juga turun pada triwulan berjalan.
Transaksi pembayaran menggunakan uang elektronik pada triwulan/III 2018 tumbuh 14.893% (yoy), melambat dibanding triwulan II 2018 (28.860%, yoy).
Pangsa transaksi pembayaran pada triwulan laporan tercatat sebesar 33% dari sebelumnya 34% dengan nominal transaksi sebesar Rp501,3 juta, lebih rendah dibanding triwulan lalu yang sebesar Rp723,4 juta.
Adapun perkembangan elektronifikasi di Jalan Tol Bali Mandara, jumlah kartu terjual mengalami penurunan dari 261%(q to q) pada triwulan II 2018 menjadi 6,45%(q to q) pada triwulan III 2018.
Meski turun, tetali secara unit, kartu yang terjual mengalami peningkatan dari 32.044 unit kartu uang elektronik menjadi 34.111 unit uang elektronik.
Disisi lain,nominal transaksi uang elektronik yang mengalami peningkatan dari Rp42.678 juta pada triwulan II/2018 menjadi sebesar Rp45.407 juta.
Causa menyatakan hal itu menunjukka bahwa frekuensi penggunaan uang elektronik di jalan tol Bali Mandara semakin meningkat dan semakin efektifnya peran loket top- up yang disediakan di area Tol Bali Mandara dan merchant-merchant co-branding bank penerbit uang elektronik.