Bisnis.com, DENPASAR — Pemprov Nusa Tenggara Timur menyiapkan program kunjungan wisata terpadu untuk menarik minat wisatawan dari Eropa.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Baerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (BPPD NTT) Rocky W.P Pekudjawang mengatakan selama ini informasi tentang potensi pariwisata provinsi kepulauan ini sangat minim dan sepotong-sepotong.
“Kami akan fokus menggarap pasar wisatawan Eropa karena peluangnya sangat terbuka dan memungkinkan untuk dikembangkan di NTT,” katanya, Kamis (22/11/2018).
Rocky menjelaskan saat mengikuti World Travel Market London (WTM) belum lama ini para pelaku operator tour dari sejumlah negara mulai melek dengan potensi NTT. Bahkan travel agent dari Belanda dan Italia langsung merespons positif untuk mengirim wisatawan pada musim dingin tahun depan.
Kata dia rombongan yang langsung dipimpin Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menjelaskan tentang komodo, cendana, kuda sandlewood, Danau Kelimutu, tenun dll. yang merupakan potensi suatu kawasan.
Selama ini, lanjut Rocky, banyak wisatawna yang hanya datang melihat hewan purba komodo lalu pulang, kembali ke hotel di Bali.
Para pelaku usaha wisata menawarkan sejumlah program mulai dari 3 hari, 7 hari, dst. Misalnya, setelah dari komodo bisa diajak menjelajah flores untuk menyelam di Maumere, melihat Danau Kelimutu dan destinasi lain.
Ia menyebut bisa pula eksplorasi ke perkebunan kopi dan menikmati pertunjukan seni budaya setempat. “Mereka cukup kaget ketika diinformasikan bahwa pasokan terbesar kopi Starbucks berasal dari Flores,:” katanya.
Rocky mengatakan Pemprov NTT yang kini menjadikan pariwisata sebagai lokomotif pembangunan kian antusias untuk mengembangkan potensi wisata di seluruh pulau. Rombongan wisatawan yang ingin ke Timor maupun Sumba, kini bisa disiapkan seluruh keperluan perjalanannya.
Ia menambahkan WTM London tahun depan akan disiapkan alat peraga yang lebih baik dan bahkan 8 biro perjalanan wisata telah menyatakan akan ikut berpromosi di ajang tersebut.
Kepala Bidang Destinase Dinas Pariwisata NTT Beni Wahon saat ini wisman terbanyak yang berkunjung ke NTT berasal dari Timor Leste, Australia, Belanda, Inggris dan Jepang.
“Wisatawan dari negara yang terkait historis wilayah ini seperti Belanda dan Portugis sangat potensial untuk digarap, selain negara lain di Eropa,” katanya.
Ia menyebut saat ini seluruh pemangku kepentingan pariwisata bekerja keras untuk mewujudkan berbagai program, terutama mendorong peningkatan kunjungan wisatawan domestik maupun macanegara.
Pada 2017 angka kunjungan wisatawan mancanegara tercatat hanya sekitar 700.000 orang dari target 1,5 juta orang.
Pada Januari-Juli 2018 wisman yang berkunjung ke NTT tercatat baru 200.000 orang, sedangkan wisatawan domestik 1 juta orang lebih.