Bisnis.com, DENPASAR—Laju penurunan tingkat kunjungan wisman melalui pintu pelabuhan di Bali belum terbendung meskipun tingkat kedatangan kapal pesiar terus meningkat.
Mengutip data BPS (Badan Pusat Statistik) Bali, pada periode Januari-September 2018, kunjungan wisman lewat pelabuhan baru mencapai 38.060. Meski angka ini diperkirakan meningkat tetapi jumlahnya belum bisa mengembalikan seperti tingkat kunjungan pada tahun-tahun sebelumnya.
CEO Regional Pelindo III I Wayan Eka Saputra menduga belum normalnya kunjungan turis melalui pelabuhan, terjadi akibat sentimen keamanan di Indonesia.
Dia mencontohkan, aksi terorisme yang sempat mengguncang Jakarta serta Surabaya menyebabkan manajemen beberapa kapal pesiar membatalkan rencana bersandar di Pelabuhan Benoa.
Terdapat tiga pelabuhan utama kapal pesiar di Bali, yakni Pelabuhan Benoa di Denpasar, Pelabuhan Celukan Bawang di Buleleng dan Pelabuhan Tanah Ampo di Kabupaten Karangasem.
Dari ketiga pelabuhan, tingkat kunjungan ke Benoa tertinggi dibandingkan pelabuhan lain. Merujuk data Asia Cruise Trends 2018, total call di Benoa sebanyak 82 dengan transit sebanyak 35 call. Adapun sisanya sandar semalam 22 call, dan langsung kembali (turnaround) 25 call. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebanyak 68 call.
“Industri ini sangat erat kaitannya dengan situasi keamanan, jadi ketika ada sesuatu mereka bisa langsung batalkan rencana. Awal Januari lalu ada yang batal,” jelasnya, Selasa (13/11/2018).
Dari data BPS terungkap, tingkat kunjungan pada tahun ini masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan akhir 2017. Pada akhir tahun lalu, jumlah kunjungan lewat pelabuhan hanya sebanyak 40.925 atau 0,72% dari total kedatangan turis ke Bali sebanyak 5,6 juta orang.
Kontribusi terbanyak masih tetap dari turis Australia 12.566 orang. Jumlah itu juga lebih rendah dibandingkan dengan total kunjungan pada 2016, dimana jumlah turis melalui pelabuhan sebanyak 75.303 orang atau 1,6% dari total turis 4,8 juta orang. Turis Australia yang menggunakan kapal pesiar masih mendominasi sebanyak 29.230 orang.
Angka ini pun sebenarnya masih lebih rendah jika dibandingkan dengan 2015. Saat itu tingkat kunjungan turis melalui pelabuhan masih mencapai 77.886 orang atau 1,98% dari total kunjungan 3,9 juta orang. Dengan turis Australia mendominasi sebanyak 31.525 orang.