Bisnis.com, BADUNG – Program Pembangunan Bangsa Bangsa atau United Nations Development Program (UNDP) berkolaborasi bersama Indonesia melalui Badan Ekonomi Kreatif Ekonomi untuk mendukung Youth Co:Lab Indonesia.
Youth Co:Lab Indonesia merupakan sebuah platform inovatif untuk wirausaha sosial muda dan start-up. Youth Co:Lab adalah inisiatif UNDP Asia-Pasific Youth Entrepreneurship yang menempatkan kaum muda di garis depan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di kawasan ini. Youth Co:Lab berfokus pada teknologi digital dan kewirausahaan dan memprioritaskan kaum muda dari Indonesia bagian Timur.
Penandatanganan Nota Kesapahaman tersebut dilakukan di Bali dalam Konferensi Dunia Pertama tentang Ekonomi Kreatif yang diselenggarakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
Kepala Bekraf Triawan Munaf mengharapkan Youth Co:Lab dapat mendukung Indonesia untuk membangun ekosistem yang diperlukan bagi generasi muda dalam menyalurkan kreativitas dan bakat kewirausahaan. Youth Co:Lab juga diharapkan dapat mendukung daya saing generasi muda.
“Kami sangat senang dapat bermitra dengan UNDP untuk mendukung Youth Co:Lab. Dengan penekanan pada pemberdayaan kaum muda, Youth Co:Lab dapat mendukung Indonesia untuk membangun ekosistem yang diperlukan generasi muda,” katanya, Rabu (7/11/2/108).
Country Director UNDP Indonesia Christophe Bahuet mengatakan Youth Co:Lab juga bertujuan untuk memanfaatkan potensi besar kaum muda Indonesia. Menurutnya, dengan lebih dari 63 juta populasi Indonesia yang terdiri dari kaum muda, menghasilkan potensi dan sumber daya yang sangat besar.
“Dengan bermitra dengan BEKRAF dan mensponsori Youth Co:Lab, UNDP membantu memanfaatkan sumber daya itu untuk memajukan teknologi digital dan kewirausahaan Indonesia,” katanya.
Di Indonesia, Youth Co:Lab akan dipimpin oleh Innovative Financing Lab UNDP Indonesia. Youth Co:Lab juga bermitra dengan Citi Foundation dan penyedia co-working space, HUBUD.
Kepala Kemitraan Hubud Maria Agustin Triwahyuni mengatakan, ada sebanyak 15 peserta terpilih dari Papua dan Kalimantan menghadiri pelatihan dua minggu tentang start-up. Peserta juga belajar mengenai manajemen bisnis.
“Kami antusias mempertemukan kelompok peserta yang beragam dan memfaslitasi jangkauan wirausaha sosial lyar Jawa ke tingkat global,” katanya.