Bisnis.com, MANGUPURA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung memastikan sebanyak 48 TK, 55 SD, 16 SMP, dan 5 pusat kegiatan belajar mengajar di wilayah Kuta Selatan akan diliburkan pada 8-12 Oktober 2018.
Keputusan meliburkan aktivitas belajar mengajar tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut mengurangi kemacetan saat ajang Annual Meeting IMF-World Bank Group (WBG) berlangsung di Nusa Dua, Bali, pekan depan. Total ada 2.771 siswa TK, 14.561 siswa SD, dan 6.559 siswa SMP bebas dari kegiatan belajar di sekolah.
"Data itu di luar dari SMA dan SMK yang kewenangannya di pemerintah provinsi dan universitas. Awalnya memang hanya 12 Oktober 2018, tetapi sekarang sudah pasti 8-12 Oktober 2018 libur," tutur Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Badung Ketut Widia Astika, saat dihubungi Bisnis, Minggu (7/10/2018).
Namun, meskipun siswa diliburkan tetapi guru tidak diliburkan. Para guru tetap diharuskan masuk sekolah karena banyak pekerjaan administrasi yang dapat dilakukan untuk mendukung aktivitas belajar mengajar.
Dia juga memastikan siswa tidak akan tertinggal mata pelajaran selama diliburkan.
Widia menerangkan sistem belajar kurikulum sudah disusun oleh masing-masing sekolah dan guru memiliki kewajiban untuk menyelesaikan pengajaran. Oleh karena itu, siswa yang diliburkan diyakini bisa mengejar pelajaran yang tertinggal.
"Materi pelajaran bisa diberikan tetapi untuk di rumah. Intinya guru sudah memiliki pedoman untuk menyelesaikan kurikulum," jelasnya.
Bupati Badung Nyoman Giri Prasta mengungkapkan keputusan meliburkan sekolah dilakukan karena banyaknya jumlah peserta yang hadir. Dengan pertimbangan venue ada di satu titik sehingga berpotensi menyebabkan kemacetan, maka pihaknya memutuskan meliburkan sekolah
"Awalnya hanya 12 Oktober 2018, tapi sekarang kan yang sudah terdaftar 32.000 orang. Kenapa kami lakukan ini karena lokasinya arahnya semua ke Nusa Dua," paparnya.