Bisnis.com, DENPASAR -- Underpasss Simpang Tugu Ngurah Rai rencananya dibuka perdana pada pertengahan September 2018 setelah diadakan upacara peresmian.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII Nyoman Yasmara memastikan pembangun Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai rampung pada 31 Agustus 2018. Saat ini proyek pengerjaan sudah 99%. Pihaknya pun sedang melakukan finishing dengan menambahkan ornamen, penerangan, maupun taman di atas underpass.
Setelah 31 Agustus 2018 atau saat semua pengerjaan rampung, akan dilakukan uji laik fungsi pada awal September 2018 oleh pihak Kepolisian. Kemudian, rencananya pada 12 September 2018 dilakukan upacara melaspas atau penyucian menurut agama Hindu Bali.
"Hingga saat ini belum, kami belum dapat informasi peresmian tanggal berapa," katanya, Senin (27/8/2018).
Kata dia, pembangunan Underpass Simpang Ngurah Rai seharusnya dikerjakan selama 13 bulan dan target awal rampung pada 20 Oktober 2018. Namun, pengerjaannya mampu dipercepat dan dipastikan rampung akhir Agustus 2018.
Menurutnya, meskipun pengerjaannya lebih cepat, mutu dan kualitas proyek tetap diutamakan. Pihaknya mengklaim telah mengikutsertakan beberapa tim ahli, mulai dari perencanaan hingga pengawasan.
"Walaupun dipercepat, kami tidak mengabaikan mutu dan keselamatan kerja," katanya.
Nyoman menambahkan, Underpass Simpang Ngurah Rai sama halnya dengan proyek sejenis di Bali. Bedanya, teknis pengerjaan Underpass Ngurah Rai lebih sulit karena berada dekat area bandara. Kondisi ini membuat alat-alat berat yang dapat bekerja harus di bawah ketinggian 18 meter.
Sementara alat dengan ketinggian 22 meter baru bisa digunakan saat tidak ada jadwal penerbangan yakni antara pukul 02.00 WITA hingga 07.00 WITA.
Selain itu, di kawasan pembangunan underpass juga terdapat instalasi milik bandara, PLN, dan PDAM.
Kondisi underpass yang berada dekat pantai cukup menjadikan pihaknya berhati-hati dalam melaksanakan proyek. Adapun di kawasan underpass kerap terjadi banjir akibat laut pasang. Pihaknya pun mengakali dengan melakukan peninggian di area selatan dekat laut agar air tidak masuk ke underpass. Saat hujan, juga telah disediakan bak penampungan air dan 5 pompa untuk mengantisipasi banjir.
"Secara metode hampir sama dengan underpass yang lain, tapi memang kendalanya dan tantangannya lebih banyak," kata Nyoman.