Bisnis.com, DENPASAR--Pengusaha penyewaan kendaraan roda empat di Bali belum mendapatkan pemesanan untuk ajang IMF & World Bank Group Annual Meeting 2018.
Dikhawatirkan perhelatan besar ini hanya akan menguntungkan pengusaha luar daerah dan tidak memberikan keuntungan bagi usaha resmi.
Kekhawatiran itu muncul karena biasanya event organizer (EO) langsung yang memesan kendaraan dan seringkali tidak menggunakan jasa resmi.
"Karena kalau di resmi seperti Asperkindo [asosiasi pengusaha rental kendaraan Indonesia] struktur harganya jelas, beda dengan yang tidak resmi," jelas Ketua Asperkindo Bali Nyoman Seniweca, Senin (13/8/2018).
Dia mengungkapkan berdasarkan pengalaman sebelumnya, EO yang ditugaskan mencari kendaraan delegasi akan menghubungi pemilik kendaraan langsung. Seniweca mengungkapkan dari situ biasanya yang dihubungi adalah rental bukan anggota asosiasi.
Dengan metode tanpa ada lelang seperti itu biasanya harga di tingkatan rental akan sangat murah. Disebabkan tidak langsung dari pengguna tetapi melalui banyak tingkatan.
Baca Juga
Diakuinya, sudah ada beberapa pihak menghubunginya tetapi sebatas mencari informasi. Adapun jenis kendaraan yang banyak ditanyakan adalah model Toyota Alphard, Innova dan Camry.
"Sebatas tanya-tanya saja tapi sampai sekarang belum ada," paparnya.
Sementara itu, Sekretaris Asosiasi Pengusaha Rentcar Daerah (Asperda) Bali Made Mendra Astawa mengakui mendapatkan tawaran dari pihak-pihak tertentu. Hanya saja tawaran itu ditampiknya, karena harga yang diajukan sangat rendah.
"Harganya rusak, makanya belum diambil," jelasnya.