Bisnis.com, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana merilis dampak gempa Nusa Tenggara Barat dan Bali.
Memasuki hari keenam pascagempa 7 Skala Richter, pemerintah mencatat korban tewas mencapai 287 jiwa dan mengakibatkan 13.688 orang luka-luka.
Kepala Dada dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah pengungsi yang tercatat sebanyak 287.067 orang, sedangkan rumah rusak mencapai 67.875 unit.
Selain itu 468 sekolah, 6 jembatan, 3 rumah sakit, 10 puskesmas, 15 masjid, 50 unit musala, dan 20 bangunan perkantoran rusak.
“Masa tanggap darurat penanganan dampak gempabumi 7 skala richter diperpanjang dari 12 Agustus hingga 25 Agustus di Pulau Lombok,” tulis Sutopo melalui cuitannya di twitter, Sabtu (11/8/2018).
Dia menjelaskan adanya tanggap darurat ini akan membuat penanganan berjalan lebih cepat karena ada kemudahan akses dalam administrasi, penggunaan anggaran, pengerahan personel, logistik dan peralatan.
Selain itu hingga kini akses distribusi bantuan masih cukup terhampat akibat rusaknya ke lokasi tujuan.
Salah satunya saat truk pembawa logistik dan personel yang mengangkut bantuan ke Lombok Utara melalui jalur Kokokputek. Namun di tengah jalan truk bernasib nahas. Kendaraan tersebut terbalik di Sajang.
“Dilaporkan 1 orang tewas dan beberapa luka-luka,” katanya.
Gempa berkekuatan 7 skala richter mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 5 Agustus 2018. Sementara titik gempa yang terjadi pada 18.46 itu berada di 8,37 lintang selatan – 116,48 bujur timur atau 18 kilometer barat laut Lombok Timur dengan kedalaman 15 kilometer.