Bisnis.com, DENPASAR—Panitia pelaksana Annual Meeting IMF & World Bank Group dan petinggi kedua lembaga tersebut melakukan matur piuning di Pura Agung Besakih, Kabupaten Karangasem.
Mereka berdoa memohon kelancaran forum yang akan berlangsung pada 8 hingga 14 Oktober 2018 di Bali.
Rombongan IMF dipimpin Secretary of the Fund and Director IMF Jianhai Lin dan Vice President and Corporate Secretary WBG Yvonne Tsikata.
Mendampingi keduanya, tampak Kepala Gugus Tugas IMF & WBG Jacob Pieters, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Kepala Perwakilan BI Bali Causa Iman Karana, Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Golose dan Wabup Karangasem I Wayan Artha Dip.
Rombongan sempat berdoa di Pura Besakih selama beberapa menit diiringi hujan rintik-rintik dan turunnya kabut. Persembahyangan dipimpin oleh pendeta setempat.
Mangku Pastika menuturkan persembahyangan ini untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar pelaksanaan Annual Meeting IMF & WBG di Bali berjalan aman dan lancar.
“Hari ini kami semua bersepakat, baik panitia pusat, IMF dan WBG untuk matur piuning. Ini semacam melaporkan kepada Tuhan di Bali, bahwa kami akan selenggarakan event sangat besar demi Bali dan Indonesia. Matur itu bicara menyampaikan apa maksud kita dari hati paling dalam, piuning itu kepada Tuhan. Supaya Tuhan merestui sehingga semua berjalan dengan baik,” paparnya di Karangasem, Kamis (2/8/2018).
Pastika menegaskan masyarakat Bali menyambut antusias ajang tiga tahunan tersebut. Menurutnya, event ini akan membawa nama Bali dan Indonesia lebih baik lagi di mata dunia. Karena itu pihaknya memberikan apresiasi kepada petinggi IMF dan Bank Dunia yang sudah hadir ikut berdoa memohon kelancaran.
Dia menjelaskan ide untuk meminta izin di pura terbesar di Bali tersebut datang dari semua pihak. Dia menegaskan semua pihak penyelenggara mempercayai bahwa di Bali ada aspek material dan spiritual yang membuat daerah ini memiliki taksu.
“IMF dan Bank Dunia menyadari akan hal itu. Jadi karena itu hampir semua percaya di Bali itu ada aspek sekala dan niskala, atau aspek material dan spiritual dan itulah yang membuat taksu Bali. Jadi itulah yang mendasari, tidak saya usulkan tapi tiba-tiba dan menyadari semua dan kita laksanakan,” jelasnya.
Sementara itu, Lin menyatakan kesempatan untuk berdoa di Pura Besakih sangat luar biasa dan merupakan momen tidak terlupakan. Dia mendoakan dengan adanya gelaran pertemuan puncak pemimpin keuangan dunia tersebut, Bali akan semakin diberkati dan masa depannya menjadi lebih baik.
“Mereka [delegasi) juga akan melihat dengan mata kepala sendiri begitu bagusnya Indonesia dan Bali dan kehangatnya orang disini. Saya beberapa kali ke sini dan merasakan sendiri kehangatan dan alamnya,” jelasnya.
Yvonne meyakini dengan adanya hati yang bagus untuk menyelenggarakan event ini, Bali akan dapat menunjukkan kepada dunia luar bahwa sangat bagus.