Bisnis.com, DENPASAR - PT Pertamina (Persero) meminta agen resmi elpiji melakukan piket keliling untuk memasok elpiji ukuran tiga kilogram ke sejumlah wilayah di Kabupaten Jembrana, Bali, yang mengalami kekurangan pasokan pada Lebaran 2018.
"Piket keliling akan dilakukan mulai Rabu (13/6/2018) sampai Kamis (14/6/2018)," kata Sales Executive LPG VIII Pertamina Pemasaran Cabang Bali dan NTB Rainier Gultom di Denpasar, Rabu (13/6/2018).
Pertamina telah melakukan evaluasi menyusul sejumlah warga di Jembrana yang kesulitan mendapatkan elpiji subsidi, meski BUMN tersebut telah menambah pasokan sebesar enam persen dari rata-rata konsumsi normal harian 630 metrik ton di Bali selama Ramadan.
Rainier mengatakan dari hasil evaluasi, pengecer biasanya berkeliling dengan menggunakam mobil menawarkan elpiji 3 kg, namun aktivitasnya berkurang sejak beberapa hari, padahal mereka tetap membeli secara normal ke pangkalan resmi.
Hal itu berdampak terjadi kekosongan stok di sebagian pengecer dan warung serta di sisi lain sebagian pengecer dan warung juga menghentikan aktivitasnya sehubungan Hari Raya Kuningan.
"Terdapat indikasi penimbunan atau penyelewengan karena mereka tetap membeli normal dari pangkalan Pertamina," ucapnya.
Terkait hal itu pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jembrana dan aparat untuk segera melakukan inspeksi terkait indikasi tersebut.
Pihaknya juga mengimbau maayarakat untuk membeli elpiji ke pangkalan resmi atau SPBU Pertamina.
Sebelumnya, Pertamina telah membantah terjadi kelangkaan elpiji ukuran tiga kilogram di Kabupaten Jembrana, Bali, karena pihaknya telah menambah pasokan.
Pihaknya juga menambah pasokan sebesar tujuh persen secara fakultatif per harinya selama 24-26 Mei 2018 untuk mengantisipasi kebutuhan Hari Raya Waisak yang jatuh pada Selasa (29/5) dan Hari Raya Galungan pada Rabu (30/5/2018).
Bahkan, Pertamina kembali menambah pasokan lima persen pada Minggu (27/5/2018) untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan menyambut Hari Raya Galungan termasuk menyalurkan elpiji mini itu sebesar 70 persen dari penyaluran normal.