Bisnis.com, DENPASAR – Buffer zone/zona penyangga Pelabuhan Gilimanuk akan dimanfaatkan optimal untuk menampung antrean kendaraan apabila terjadi lonjakan penumpang saat mudik lebaran.
Kepala Bidang Keterpaduan Moda Dinas Perhubungan Bali Standley Suandi memastikan dengan peralihan buffer zone seluas 3,7 hektare yang semula difungsikan sebagai terminal kargo menjadi tempat antrean akan mampu menjaga kelancaran di Pelabuhan Gilimanuk. Nantinya, dipastikan tidak akan ada kendaraan yang mengantre sampai ke jalan raya.
Walaupun sebenarnya, secara keseluruhan, mudik lebaran tahun lalu berjalan dengan baik. Tidak ada penumpukan kendaraan. Hanya saja, perbaikan dan evaluasi tetap dilakukan.
“Kita tahun 2017 cukup lancar tidak terjadi penumpukan, walaupun ada antrean tetapi tidak sampai menimbulkan kemacetan,” katanya, Selasa (5/6/2018).
Selain itu, untuk memaksimalkan pelayanan, Pelabuhan Gilimanuk juga menyiapkan 56 kapal angkut dan 1 cadangan. Waktu bongkar muat juga akan diperpendek untuk mengurangi antrean.
“Semua masih dibawah kapilitas yang tersedia,” katanya.
Adapun realisasi pergerakan moda penumpang keluar masuk Bali di Pelabuhan Gilimanuk selama libur lebaran pada 2017 mengalami peningkatan penumpang hingga 4% dari tahun sebelumnya menjadi 910.458 orang.
Sementara, pada 2017 ada penurunan angkutan roda dua sebanyak 4% dari tahun sebelumnya menjadi 125.546 kendaraan. Sebaliknya, angkutan roda empat justru mengalami peningkatan pada 2017 hingga 6% dari tahun sebelumnya menjadi 123.37 kendaraan.
Pada 2018 ini, diprediksi akan ada peningkatan angkutan roda dua sebanyak 4% menjadi 136.023 kendaraan. Untuk angkutan roda empat diprediksi akan meningkat 5% menjadi 129.539 kendaraan.
“Masih tetap dominan roda dua, makanya ada skenario teman-teman ASDP kalau memang ada lonjakan maka semua kapal akan diwajibkan mengangkut roda dua,” katanya.