Bisnis.com, DENPASAR—Koperasi Kerta Semaya Samaniya yang menaungi sebanyak 600 orang petani kakao di Melaya Kabupaten Jembrana menargetkan dapat menyerap produksi petani hingga 150 ton pada tahun, naik hampir 200% dibandingkan tahun lalu 57 ton.
Ketua Koperasi Kerta Semaya Samaniya Ketut Wiadnyana optimistis target tersebut bisa terpenuhi karena cuaca mendukung dan tahun ini banyak anggota koperasi yang memasuki masa panen. Menurutnya, peningkatan produksi tersebut untuk meningkatkan pasokan kakao yang dapat diekspor ke luar negeri.
“Potensi untuk menyerap lebih banyak produksi anggota koperasi pada tahun ini lebih besar dibandingkan dengan tahu lalu, makanya kami optimistis,” tuturnya, Kamis (17/5/2018).
Koperasi Kerta Semaya Samaniya menaungi petani dengan total luas lahan kakao di Jembrana mencapai 800 Ha. Wiadnyana menuturkan meskipun target penyerapan naik, pihaknya memastikan hanya akan menyerap kakao berkualitas.
Diakuinya dengan meningkatnya harga kakao dunia, ada kencenderungan petani kakao ingin jalan pintas dengan menjual hasil panen sesegera mungkin tanpa proses fermentasi. Namun, di koperasinya, seluruh produk harus melewati beberapa tahapan dan salah satunya difermentasi sehingga memiliki nilai jual tinggi.
Kakao fermentasi Jembrana yang diproduksi Koperasi Kerta Semaya Samaniya, selama ini diekspor ke produsen cokelat Prancis dan sejumlah produsen cokelat di Indonesia. Kakao fermentasi Jembrana telah meraih Penghargaan Cocoa of Excellent 2017, sebagai sample biji kakao fermetasi yang terpilih masuk dalam jajaran 50 besar dunia.
Biji kakao Jembrana, terpilih bersama 166 sampel kakao dari 44 negara produsen kakao di dunia. Penghargaan tertinggi dalam kualitas biji kakao fermentasi ini, diberikan dalam event besar dunia Salon du Chocolat di Paris – Prancis pada 30 Oktober 2017, tempat dimana semua penggiat, pebisnis dan pemerhati kakao dan coklat dunia berkumpul.
