Bisnis.com, SURABAYA—PT Lamong Energi Indonesia (LEGI), perusahaan afiliasi Pelindo III Group dari anak usahanya Terminal Teluk Lamong akan menyuplai listrik bertenaga surya untuk kebutuhan operasional Jalan Tol Bali sebesar 900 KW.
Direktur Utama LEGI Edward Danner Napitupulu mengatakan sesuai hasil penelitian Lembaga Afiliasi Penelitian Indonesia (LAPI) ITB, nilai investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan panel surya di jalan tol Bali tersebut sekitar Rp140 miliar.
"Proyek di Bali dalam 1,5 bulan ini sedang tahapan studi yang komprehensif untuk memberikan nilai tambah bagi PT Jasamarga Bali Tol (JBT) terutama hal yang paling sensitif adalah daya tahan baterai solar panel sehingga jika ini berhasil maka akan digunakan dalam kawasan seluruh jalan tol yang dikuasai oleh Jasamarga," jelasnya kepada Bisnis, Kamis (29/3/2018).
Dia menjelaskan penempatan panel surya tersebut berada pada 3 titik lokasi keluar dan masuk Jalan Tol Bali dengan total panjang kurang lebih 6 km pada jalur sepeda motor.
Lokasi tersebut dipilih selain memudahkan untuk pengamanan dan monitoring panel, juga untuk menambah kenyamanan pengguna sepeda motor dari panas matahari.
"Panel surya diharapkan bisa mendukung program pemerintah pada pemanfaatan energi terbarukan dan sebagai wujud penampilan baru jalan tol terutama saat Annual Meeting IMF Oktober 2018," imbuhnya.
Edward menambahkan LEGI akan menyiapkan fasilitas panel surya yang nanti akan dikonsumsi untuk keperluan sendiri PT JBT dan hal lainnya yang terkait. Sementara ini, kerja sama LEGI dengan JBT tersebut mengambil skema Build Operate Transfer (BOT).
Diketahui LEGI dan JBT sudah melakukan tanda tangan kerja sama pada 28 Maret 2018. Melalui kerja sama tersebut LEGI siap untuk menyuplai listrik tenaga surya untuk jalan tol yang membentang di atas laut dengan rute Nusa Dua- Ngurah Rai - Tanjung Benoa. Dalam kerja sama itu, LEGI juga akan melakukan pekerjaan perawatan mekanik dan elektriknya.
Adapun LEGI sendiri selama ini melakukan pemeliharaan panel surya yang berada di kawasan Terminal Teluk Lamong dan pernah menjalin komunikasi terkait pengembangan panel surya sebagai energi terbarukan dengan BUMN PT Pertamina dan pihak swasta.
"Saat ini kami juga mengupayakan untuk penerapan panel surya di gedung terminal penumpang, perkantoran dan pergudangan di kawasan Pelindo III," ujarnya.
Selain itu, LEGI bersama mitra strategisnya sedang berupaya mengintegrasikan penerapan charging untuk mobil berbahan bakar listrik di kawasan rest area jalan tol. Termasuk memikirkan beberapa penerapan energi terbarukan lainnya yang ada disekitar pelabuhan misalnya laut (tidal energy) dan angin sesuai dengan keinginan Dewan Energi Nasional (DEN).
"Tantangan ke depan semakin menarik dalam berinovasi yang bermanfaat, setidaknya dibutuhkan waktu 3 tahun ke depan untuk ini," imbuhnya.