Bisnis.com, DENPASAR—Memasuki 2018, kinerja ekonomi Bali diprakirakan akan menunjukkan akselerasi, sejalan dengan telah menurunnya aktivitas vulkanis Gunung Agung yang sempat berdampak terhadap perlambatan ekonomi pada akhir 2017.
Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI Bali Azka Subhan berkeyakinan ekonomi Bali pada tahun ini masih dapat tumbuh kuat dalam kisaran 6,00%-6,40%. Adapun untuk triwulan I/2018, kinerja ekonomi Bali diprakirakan akan berada dalam kisaran 5,73% - 6,13% (yoy), dan pada triwulan II/2018 akan melanjutkan akselerasi dalam kisaran 5,92%-6,32% (yoy).
“Telah dibukanya kembali penerbangan langsung dari Tiongkok ke Bali pada tanggal 4 Januari 2018, semakin menguatkan optimisme ekonomi Bali pada tahun 2018. Sejalan dengan itu, adanya penambahan rute penerbangan baru ke Tingkok dan Filipina sejak awal triwulan I 2018, berpotensi mendorong akselerasi kinerja ekonomi Bali,” jelasnya di Kuta, Rabu (28/3/2018).
Menurutnya, ada sejumlah faktor pendorong yang akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Bali pada tahun ini. Dia mencontohkan pelaksanaan Sidang Tahunan IMF World Bank 2018 yang akan dihadiri sekitar 15.000 peserta dari 189 negara, pemilukada Bali, Kabupaten Klungkung dan Gianyar.
Selain itu, ekspektasi pelaku usaha dan konsumen terhadap perkembangan ekonomi 2018 yang semakin membaik, sehingga meningkatkan optimisme. Azka menambahkan prakiraan menguatnya kinerja ekonomi Global, termasuk negara negara mitra dagang utama Bali yaitu Amerika Serikat, Australia dan Jepang, berpotensi mendorong peningkatan kinerja ekspor barang luar negeri.
Pengembangan pasar ekspor barang alternatif [Timur Tengah/Rusia] dan jasa [India, Jerman, Perancis]. Beroperasinya Waduk Titab, yang dipergunakan untuk air baku dan untuk irigasi pertanian juga dinilai akan ikut memberikan andil bagi daerah ini.
“Pengerjaan beberapa proyek infrastruktur dalam rangka pelaksanaan kegiatan IMF WB AM 2018, yang meliputi perlusan apron Bandara I Gusti Ngurah Rai dan panambahan counter check In, pembangunan Benoa Tourism Port, pembangunan underpass Tugu Ngurah Rai, penyelesaian pembangunan patung GWK dan taman budaya, pembangunan TPA Suwung,” tuturnya.
Sementara inflasi Bali, diprakirakan masih berada dalam kisaran sasaran inflasi nasional 3,5%±1%. Dia menenakan untuk mencapai target sasaran tersebut, TPID Provinsi Bali dan kabupaten dan kota akan berupaya melakukan langkah-langkah strategis melalui peningkatan produksi, distribusi dan menjaga ekspektasi.
Lebih lanjut dijelaskan pelaksanaan program tersebut dilakukan melalui kerjasama antar daerah dan sinergi antar TPID, penguatan ketahanan pangan, perbaikan kelancaran jalur distribusi dan infrastruktur daerah dan program stabilisasi harga.