Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus TBC di Bali Diestimasi Sebanyak 13.000, Tapi Baru 12% Bisa Ditemukan

Dinas Kesehatan Bali memprakirakan jumlah kasus penyakit tubercolossis atau TBC di daerah mencapai 13.000 tetapi yang berhasil ditemukan baru ditemukan 12% saja dari kasus tersebut.
Ilustrasi./Antara
Ilustrasi./Antara

Bisnis.com, DENPASAR—Dinas Kesehatan Bali memprakirakan jumlah kasus penyakit tubercolossis atau TBC di daerah mencapai 13.000 tetapi yang berhasil ditemukan baru ditemukan 12% saja dari kasus tersebut.

Dengan demikian masih sekitar 10.000 kasus yang belum ditemukan dan berpotensi menularkan ke orang lain. Namun, dengan target menemukan 75-90% kasus TBC, diharapkan pada tahun 2030 kasus penyakit ini akan tuntas di Bali.

Kadis Kesehatan Bali Ketut Suarjaya mengajak masyarakat tidak mendiskriminasi atau menjauhi penderita TBC, tetapi harus mengobati dan menghindari kemungkinan penularan, dengan penderita tidak batuk sembarangan melainkan menggunakan penutup mulut.

“Penularan TBC dimungkinkan melalui batuk, bersin-bersin dan dari ludah atau dahak penderita. Dengan perilaku hidup yang sehat kita bisa menghindari TBC ini,” jelasnya dalam peringatan hari TBC sedunia, Minggu (25/3/2018).

Hari Tuberkulosis Sedunia atau World TB Day diperingati setiap tanggal 24 Maret setiap tahunnya. L Suarjaya menekankan momentum peringatan ini sekaligus untuk mengingatkan masyarakat tentang bahaya TBC.

Dia menegaskan TBC merupakan penyakit menular yang sampai saat ini sangat sulit diberantas karena selain kasusnya cukup tinggi, secara keseluruhan sulit ditemukan. Dengan begitu diperkirakan masih cukup banyak kasus-kasus tersembunyi yang berpotensi untuk menularkan kepada orang lain.

“Semua berpotensi tertular, siapapun dia. Maka dari itulah dalam momentum ini kami mengingatkan bahayanya TBC ini sehingga kita bisa mengobati penderita, dan menemukan kasus yang belum ditemukan," kata Suarjaya.

Sulitnya banyak kasus yang belum ditemukan kendalanya adalah sering kali pasien dengan gejala ringan tetapi tidak mau berobat. Disisi pelayanan banyak tenaga kesehatan tidak menyadari penderita yang datang merupakan kasus-kasus TBC.

Ditambahkannya, penyakit TBC dapat dicegah dengan perilaku hidup bersih dan sehat, mengupayakan diri kita tetap sehat dengan cara mengecek kesehatan secara teratur, jangan merokok, rajin berolah raga dan makan dengan gizi yang sehat dan istirahat yang cukup serta mengendalikan stress. Kebersihan lingkungan juga berperan penting dalam pencegahan, seperti ventilasi rumah dan cukup sinar matahari yang masuk.

"Sekali lagi, TBC ini bisa disembuhkan dengan berobat yang teratur. Kita terus berupaya menemukan kasus dan mengobati sampai tuntas," kata Suarjaya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Feri Kristianto
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper