Bisnis.com, DENPASAR—Masyarakat Bali mulai beralih menanamkan modalnya lewat menabung emas di Pegadaian daripada berinvestasi di properti.
Humas PT Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar Made Mariawan mengatakan kondisi ini terlihat dari tingginya realisasi tabungan emas pada 2017 yang nilainya mencapai Rp41,245 miliar atau lebih tinggi 168,72% dari target. Saat ini jumlah akun yang terdaftar sudah sebanyak 40.185 akun.
Adapun dari jumlah tersebut, 60% konsumen yang menabung emas merupakan kalangan kelas atas. Sisanya merupakan masyarakat yang berprofesi sebagai petani maupun nelayan.
"Ini kan hasil gencarnya kita melakukan literasi terkait keuntungan menabung emas lewat seminar yang hampir di semua kabupaten," katanya kepada Bisnis, Rabu (14/2/2018).
Kata dia, produk tabungan emas baru diluncurkan dua tahun lalu tepatnya pada Agustus 2015. Saat peluncuran pertama kali, respon masyarakat Bali cukup baik dengan jumlah yang terdaftar sebanyak 1.902 nasabah. Sementara nilai tabungan keseluruhannya mencapai Rp1,2 miliar.
Sementara pada 2016, jumlah yang mendaftar meningkat 92,9% menjadi 26.769 nasabah dengan nilai tabungan keseluruhan mencapai Rp15,9 miliar.
"Jumlah nasabah awal peluncuran pada 2015 target 500 dan ternyata ludes bahkan mencapai di atas 1.000 nasabah pada launching itu," katanya.
Menurutnya, emas saat ini memang menjadi pilihan investasi yang cukup digemari masyarakat Bali. Sebab, investasi emas terhitung aman daripada produk investasi lainnya.
Belum lagi, likuiditasnya cukup tinggi. Masyarakat dapat melakukan penarikan kapan saja. Ditambah lagi, menabung emas sangat mudah penyimpanannya yakni dapat di Pegadaian langsung maupun berupa deposit box.
"Harganya juga relatif meningkat," katanya.