Bisnis.com, DENPASAR -- Perayaan Imlek tahun ini di Bali diprediksi tidak akan seramai perayaan tahun-tahun sebelumnya lantaran kunjungan wisatawan China yang masih menunjukkan penurunan.
Data BPS Bali, Wisman China selama ini selalu tercatat sebagai kebangsaan dengan kunjungan tertinggi. Kondisi ini dimulai sejak Agustus 2016 hingga Agustus 2017 dengan peningkatan jumlah yang cukup signifikan.
Adapun pada Agustus 2017, jumlahnya mencapai puncak kunjungan tertinggi yakni sebanyak 155.761 kunjungan. Namun pada September 2017 mulai mengalami penurunan. Hingga Desember 2017, jumlah kunjungan wisatawan China tercatat hanya sebanyak 11.530 orang.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Gede Yuniartha Putra mengatakan kedatangan pesawat charter maupun pesawat reguler yang mengangkut wisatawan China ke Bali juga masih sedikit. Walaupun dia tidak menyebutkan jumlah penerbangan spesifik dari China ke Bali.
Kata dia, saat ini pesawat reguler mulai beroperasi normal namun pesawat charter yang justru masih sedikit yang terbang mengangkut wisatawan China. Padahal, keinginan wisatawan China untuk berlibur di Bali saat perayaan Imlek sebenarnya masih tinggi. Namun mereka dinilai masih waspada dengan kondisi Bali.
"Pesawat charter belum penuh yang masih baru pesawat reguler saja," katanya kepada Bisnis, Senin (12/2/2018).
Dia mengakui kondisi ini mungkin akan sedikit mempengaruhi pariwisata Bali. Namun, dia tetap optimistis Bali masih menjadi target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) lainnya.
Apalagi pada Juni 2018 nanti, artis India akan mengadakan kegiatan Bolywood award di Bali. Kegiatan ini dinilai akan meningkatkan kunjungan wisman terutama kebangsaan India ke Bali.
"Karena bolywood akan dilakukan di Bali dan akan ada kegiatan artis mereka," katanya.
Data BPS Bali, kunjungan wisman India memang mulai menarik perhatian lantaran jumlahnya terus meningkat. Tercatat sejak Januari 2016, wisman India ke Bali mencapai 13.711 kunjungan. Jumlah ini terus meningkat hingga puncak tertinggi pada Juni 2017 yang sebanyak 31.574 kunjungan.
Kemudian, jumlahnya sempat menurun mulai September 2017 karena faktor musiman, namun kembali lagi meningkat pada Desember 2017 yang mencapai 29.123 kunjungan.