Bisnis.com, DENPASAR—Perpanjangan masa penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dimanfaatkan oleh PT Angkasa Pura I (Persero) untuk mengoptomalisasi pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan area air side.
Hal ini dilakukan seiring dengan pelayanan yang terus dilakukan terhadap para penumpang pesawat yang terdampak oleh penutupan bandara akibat erupsi Gunung Agung.
“Di luar pekerjaan pemeliharaan rutin yang terjadwal, untuk memanfaatkan status penutupan operasional bandara akibat erupsi Gunung Agung, manajemen Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali juga melakukan pekerjaan-pekerjaan nonrutin seperti perbaikan apron yang progress-nya sudah mencapai 90 % dan grill saluran air,“ kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Israwadi melalui siaran pers, Rabu (29/11/2017).
Pengerjaan itu seperti pengecatan marka runway taxiway dan apron, pemotongan rumput runway strip, serta pembersihan rubber deposit. Pekerjaan lainnya yang dilakukan untuk memanfaatkan status penutupan Bandara Bali ini yaitu overlay runway 09-27 yang progress-nya diestimasikan mencapai 23%.
Pengerjaan overlay atau semacam penebalan runway Ngurah Rai jika hari normal hanya bisa dilakukan setelah pukul 02.00 hingga 07.00 saja akibat padatnya jadwal penerbangan di bandara ini.
Bandara I Gusti Ngurah Rai masih akan tetap ditutup hingga Kamis (30/11) pukul 07.00 Wita dikarenakan ditemukannya abu vulkanik di ruang udara bandara.
Keputusan memperpanjang penutupan bandara yang ketiga kalinya tersebut berdasarkan hasil rapat evaluasi erupsi Gunung Agung oleh komunitas Bandar Udara dipimpin Otban Bandara Wilayah IV Bali Nusra.