Bisnis.com, DENPASAR—Pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai memperkirakan sebanyak 59.359 penumpang gagal terbang akibat diperpanjangnya jangka waktu penutupan bandara hingga Rabu (29/11/2017) pukul 07.00
Perkiraan itu berdasarkan dari dibatalkannya 443 penerbangan terdiri dari 201 penerbangan rute internasional dan 242 rute domestik. Kepala Humas Bandara Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim mengungkapkan calon penumpang terdampak penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali telah difasilitasi pihak pengelola Bandara.
“Menggunakan moda transportasi darat untuk membantu mencapai tempat tujuan masing-masing,” jelasnya, Selasa (28/11/2017)
Pihak bandara juga berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti pihak maskapai dan Badan Pengelolaan Transportasi darat setempat, untuk menyiapkan moda transportasi darat sebagai alternatif moda bagi penumpang yang terdampak penutupan Bandara. Pantauan Bisnis, sebagian penumpang memilih jalur darat menuju Terminal Mengwi maupun Padangbai untuk melanjutkan perjalanan.
Hasil rapat evaluasi erupsi Gunung Agung oleh komunitas bandar udara I Gusti Ngurah Rai Bali memutuskan penutupan bandara diperpanjang hingga 24 jam ke depan atau sampai pukul 07.00 Rabu (29/11/2017).
Keputusan itu dibuat setelah menindaklanjuti adanya erupsi Gunung Agung pada pukul 24.00 Wita. Adapun ketinggian abu vulkanik letusan itu mencapai 3.000 meter.
Meteorological watch office, telah menerbitkan berita meteorologi significant untuk penerbangan yang didasarkan dari informasi: pengamatan dari VA Advisory Darwin, bahwa semburan vulcanic ash dari gunung agung telah mencapai pada ketinggian 30.000 feet bergerak ke arah selatan-barat daya dengan kecepatan 5-10 knots dan masih mengarah ke bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.