Bisnis.com, LOMBOK BARAT -- Sejak 2016, Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) telah diinisiasi dan terus dikembangkan oleh Bank Indonesia guna memberikan layanan transaksi elektronik yang lebih aman dan nyaman kepada pelanggan.
Direktur Eksekutif Pusat Program Transformasi Bank Indonesia Aribowo mengatakan pada September 2016 telah dilakukan proof of concept interkoneksi kartu debit domestik untuk program GPN.
"Mei 2017 ini merupakan interkoneksi debit domestik fase I yaitu untuk empat bank BUKU IV dan September lalu untuk interkoneksi debit domestik fase II atau untuk bank-bank lain sisanya," ujar Aribowo di Senggigi, Lombok Barat, Kamis (16/11/2017).
Aribowo menambahkan, roadmap masih terus berlanjut hingga 2018. Pada November 2017 dilakukan interkoneksi dan interoperabilitas top up U-Nik fase I dan pada Desember 2017 akan dilakukan interkoneksi debit domestik fase III.
Ditargetkan pada 2018, sudah dapat berlangsung seluruh interkoneksi dan interoperabilitas top up U-Nik fase II, U-Nik server based GPN, electronic billing, online payment, serta e-commerce dalam GPN.
"GPN bertujuan untuk menciptakan infrastruktur nasional yang dapat digunakan bersama oleh pelaku industri," ujar Aribowo.
Beberapa tujuan GPN antara lain dapat mengalokasikan jumlah ATM dan EDC ke wilayah yang belum memiliki atau terbatas device pembayaran. Selain itu GPN juga bertujuan untuk menyederhanakan konektivitas dari multiple connections menjadi hanya terkoneksi ke GPN. Biaya investasi juga lebih murah karena menerapkan skema sharing infrastruktur.