Bisnis.com, DENPASAR—Pemilihan gubernur Bali 2018 mendatang bakal memunculkan dua pasangan calon yakni jago PDI Perjuangan yang bakal dikeroyok unggulan dari sembilan partai politik.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah resmi mendeklarasikan pasangan calon gubernur I Wayan Koster dan calon wakil gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace, bertepatan Hari Raya Kuningan, Sabtu (11/11/2017).
Koster yang saat ini anggota DPR RI adalah Ketua PDIP Provinsi Bali dan pengajar di sejumlah perguruan tinggi. Sedangkan Cok Ace yang kini Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Provinsi Bali, Ketua PHRI Bali, dan dosen Universitas Udayana adalah mantan Bupati Gianyar.
Koster-Cok Ace bakal berhadapan dengan calon gubernur Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan calon wakil gubernur I Ketut Sudikerta yang diusung sembilan partai.
Pada Kamis (9/11/2017), Partai Golkar. Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Nasdem, Partai Hanura, PKPI, PAN dan parpol nonparlemen PKS membentuk poros untuk menghadapi PDIP bernama Koalisi Rakyat Bali. Koalisi ini lantas menggodok dua nama tersebut siapa di posisi cagub dan cawagub.
Rai Mantra saat ini menjabat Wali Kota Denpasar yang pada pemilihan 2015 diusung PDIP sebagai nonkader. Sedangkan I Ketut Sudikerta yang kini menjabat Wakil Gubernur Bali adalah Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali dan mantan Wakil Bupati Badung.
Nama Rai Mantra muncul sejak Nasdem secara resmi mengusungnya menjadi cagub pada awal Januari 2017 lalu. Sedangkan Sudikerta mengantongi rekomendasi dari DPP Partai Golkar pada Mei 2017.
Penasihat Koalisi Rakyat Bali yang juga Ketua Partai Demokrat Bali I Made Mudarta mengatakan semua pimpinan partai telah sepakat mengusung paket calon gubernur Rai Mantra dan calon wakil gubernur Sudikerta.
"Paket tersebut diputuskan tersebut berdasarkan aspirasi dari masing-masing partai, hasil survei dari berbagai pihak, dan melihat perkembangan konstelasi politik yang terjadi di Bali," katanya ketika dihubungi Minggu (12/11/2017).
Mudana mengatakan untuk deklarasi tinggal menunggu hari baik dan keputusan final dari masing-mainig induk partai di pusat.