Bisnis.com, GIANYAR—Tiga desainer muda dinobatkan sebagai pemenang Penganugrahan Pemenang Indonesian Fashion and Craft Award (IFCA) 2017.
Ketiga desainer adalah Alyssa Namira Bachtiar (produk fesyen Archaic Peafowl), juara kedua Amelinda Alyssa Anette (produk fesyen Senyawa) dan juara ketiga Rizky Mohamad Faesal (poduk kriya Tung Bluetooth Speaker). Karya ketiganya mengalahkan 635 karya yang dikirimkan dari seluruh Indonesia. Ketiga karya itu dinilai berdasakan konsep, inovasi, kreativitas ide, teknik kebaruan, nilai estetika, nilai komersial dan prestasi.
Program IFCA 2017 dari BCIC kali ini mengangkat tema “National Treasure” yang bersumber dari inspirasi kekayaan seni budaya Nusantara masa lalu menjadi desain kontemporer Indonesia masa depan yang inovatif, kebaruan dan komersial. Pemenang IFCA 2017 akan mendapatkan hadiah paket perjalanan mengunjungi pusat-pusat kreatif, perguruan tinggi dan komunitas desain di Jepang.
Dirjen IKM Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan pertumbuhan industri kriya dan fesyen sebagai subsektor industri kreatif memiliki kontribusi yang besar dan terus meningkat terhadap perekonomian nasional. Pada tahun 2016 nilai ekspor kriya mencapai US$243 juta, sementara nilai ekspor fesyen sebesar US$11,7 Miliar.
Untuk memperkuat kontribusi industri kriya dan fesyen, pemerintah terus mendorong terciptanya wirausaha baru dan juga meningkatkan nilai tambah produk lokal agar mampu menembus pasar mancanegara.
Kementerian Perindustrian mendukung program pengembangan industri kreatif melalui Bali Creative Industri Center (BCIC). Di bawah naungan Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM), BCIC sejak tahun 2015 berkembang menjadi tempat berkumpulnya wirausaha dan inkubator kreatif di bidang fesyen, kriya dan animasi.
Hasil laporan Global Competitiveness Report tahun 2017-2018 dari World Economic Forum mengatakan Indonesia terus mengalami peningkat peringkat daya saing produk kriya dan fesyen dari peringkat 41 menjadi peringkat 36 dari 138 negara.
“Perlu peran generasi muda dalam berinovasi, penguasaan teknologi terkini, pengetahuan tentang isu global terkini terkait teknologi proses industri yang lebih efektif, efisien, dan eco friendly product agar semakin meningkat kontribusi industri kriya dan fesyen,” ujarnya dalam acara Penganugrahan Pemenang Indonesian Fashion and Craft Award (IFCA) 2017 di Ubud, Jumat (10/11/2017)
Indonesian Fashion and Craft Award (IFCA) hadir sebagai ajang pencarian bakat di bidang kriya dan fesyen serta sebagai aktualisasi karya, pendorong daya saing dan apresiasi untuk talenta muda Indonesia. IFCA merupakan kegiatan rutin tahunan BCIC yang melibatkan banyak insan muda kreatif kriya dan fesyen Indonesia.
Menurutnya, ajang ini bukan hanya perwujudan apresiasi kreativitas dan inovasi desain tetapi juga menjadi upaya untuk meningkatkan iklim kompetitif yang memicu perkembangan lahirnya inovasi produk baru yang unggul di bidang kriya dan fesyen dari desainer muda Indonesia. Produk unggul karya peserta diwujudkan melalui bantuan fasilitasi Ditjen IKM pada pembuatan purwarupa.
Diharapkan para nominator dan finalis dapat memperlebar pengalaman, jejaring serta memacu para desainer menjadi start-up industri kreatif untuk meningkatkan kontribusi industri kriya dan fesyen Indonesia. Kedepannya IFCA akan berdiri sejajar dengan event kompetisi kreatif nasional lainnya seperti IFDA (kompetisi Furniture) dan Indonesia Fashion Design Competition (IFDC).