Bisnis.com, DENPASAR – Penetapan status awas Gunung Agung pada 22 September silam belum berdampak negatif terhadap kunjungan wisman ke Bali.
Terbukti, meskipun sekitar seminggu sejak mengalami status awas, BPS Bali mencatat jumlah kunjungan wisman pada September mengalami kenaikan sebesar 23,51% atau sebanyak 550.520 orang.
Kepala BPS Bali Adi Nugroho menduga kemungkinan dampak penetapan itu memang belum dirasakan pada September lalu.
“Karena baru 9 hari, itu nanti pada Oktober akan kelihatan dan nanti hipotesisnya pengaruh dari Gunung Agung,” tuturnya, Jumat (3/11/2017).
Berdasarkan data BPS Bali, wisman asal China mendominasi pada September lalu, yakni sebanyak 129.240 orang disusul Australia 104.106 orang, Jepang 31.169 orang, Inggris 26.326 orang, dan India 24.594 orang. Adi menjelaskan kenaikan jumlah wisman pada September merupakan siklus setiap tahun.
Bahkan, meskipun status Gunung Agung awas tetapi tingkat kedatangan pada bulan itu melebihi bulan sama tahun-tahun sebelumnya. Pintu kedatangan wisman selama bulan itu tetap paling besar melalui bandara Ngurah Rai sedangkan dari pintu Pelabuhan Benoa hanya 282 orang.