Bisnis.com, MANGUPURA--Badan Pengelola Kawasan Pariwisata Pantai Kedonganan (BPKP2K) mengatakan transaksi rata-rata setiap kafe di Kedonganan mencapai dari Rp400 juta hingga Rp800 juta per bulan.
Ketua BPKP2K I Wayan Merta mengatakan pihaknya masih belum puas dengan hasil wisata kuliner di Kedonganan dan akan terus menggali potensi-potensi di Kedonganan. Menurutnya, selama ini masyarakat masih santai dan belum melakukan inovasi-inovasi menu baru.
“Jadi selama ini hanya manggang dan makanannya hampir sama,” sebutnya, Rabu (19/7/2017).
Kata dia, lewat Kedonganan Food Festival, akan secara langsung menggenjot potensi-potensi yang dimiliki masyarakat dalam mengelola wisata kuliner.
Merta meyakini kafe yang ada di Kedonganan mampu bersaing dengan wisata kuliner lainnya di Bali. Terlebih, kafe yang ada di Kedonganan bebas asap, sehingga pengunjung bebas menyantap makanan tanpa terganggu.
Walau, Merta mengamini pemasaran kuliner kafe di Kedonganan masih menyangkut pautkan nama Jimbaran. Tapi, menurutnya itu hanya dilakukan segelintir cafe. Sementara kafe lainnya sudah cukup berani memasarkan kuliner dengan nama Kedonganan.
“Saya kira Jimbaran bukan kompetitor tapi komplementer, jadi kita saling melengkapi,” sebutnya.
Kata dia, wisata kuliner Jimbaran memang lebih diketahui publik tapi baginya Kedonganan punya karakter kuliner tersendiri.
Soal harga, Merta mengakui kuliner Kedonganan memang relatif mahal walau baginya itu sebanding dengan kualitas menu.
“Saya kira tidak masalah sebab pengunjung akan mendapat value money di sini,” sebutnya.