Bisnis.com, JAKARTA – Aplikasi untuk transportasi, Grab, mengumumkan peluncuran program untuk meningkatkan sistem keamanan platform bagi mitra pengemudi maupun penumpang dimana para peretas diajak untuk mengidentifikasi kelemahan dalam sistem keamanan di platform Grab dan menerima hadiah hingga USD10000.
Ditesh Kumar, Director of Engineering Grab mengatakan yakin tidak ada teknologi yang sempurna, sehingga bekerja sama dengan para peneliti keamanan berketerampilan yang memiliki portfolio beragam menjadi krusial untuk menciptakan teknologi seaman mungkin.
“Sistem pengukuran keamanan yang canggih dan menyeluruh, seperti yang tersedia melalui platform HackerOne, merupakan elemen vital yang dibutuhkan untuk meraih kepercayaan para penumpang dan mitra pengemudi kami,” tutur Ditesh melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (14/7/2017).
HackerOne adalah penyedia platform pengungkap bug bounty dan kerentanan yang paling banyak digunakan di dunia.
Grab merupakan perusahaan terkini yang mengandalkan HackerOne untuk meningkatkan sistem keamanannya, menyusul General Motors, Twitter, Starbucks, Nintendo dan lebih dari 800 perusahaan lainnya yang mengusung sistem keamanan yang didukung oleh para peretas secara berkelanjutan.
Program yang bernama bug bounty itu memungkinkan program yang dijalankan secara mandiri Grab untuk dilakukan bersama HackerOne, penyedia platform pengungkap bug bounty dan kerentanan terkemuka, yang telah mengatasi hampir 200 kerentanan.
Berdasarkan kesuksesan program mandiri bug bounty Grab, program umum ini akan mengajak jaringan global HackerOne yang luas dengan lebih dari 100.000 peretas untuk menemukan kerentanan yang tidak diketahui dalam sistem keamanan Grab.
Program bug bounty bersifat hemat biaya dan memungkinkan berbagai organisasi yang menggunakan perangkat lunak untuk mengidentifikasi kerentanan dalam sistemnya secara lebih cepat.
Lebih dari 50.000 kerentanan sistem keamanan dapat teratasi oleh lebih dari 800 organisasi yang tergabung dalam HackerOne secara global, meliputi Adobe, the U.S. Department of Defense, GitHub, Intel, Slack, Qualcomm, dan lain sebagainya.
Alex Rice, CTO and founder, HackerOne mengatakan dengan diperkenalkannya program bug bounty milik Grab kepada publik menandakan komitmennya untuk bekerja sama dengan komunitas peretas terbesar guna melindungi lebih dari 45 juta penggunanya.”
“Bekerja sama dengan komunitas peretas adalah cara yang paling efektif untuk menemukan kerentanan dalam sistem keamanan,” tutur Alex.
Grab akan memberikan hadiah senilai USD100 – USD10.000 untuk setiap kerentanan valid yang diidentifikasi oleh para peretas, tergantung dari dampak dan tingkat keparahan masalahnya.