Bisnis.com, KUPANG--Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Yohanis Tay mengatakan luas tanaman pertanian yang rusak akibat serangan hama belalang di Kabupaten Sumba Timur sekitar 60 hektare.
"Data sementara menunjukkan bahwa luas areal tanaman jagung milik petani yang terserang hama sekitar 60 hektare. Data ini masih pada bulan Mei 2017. Data bulan Juni belum masuk," kata Yohanis Tay, Rabu (14/6/2017) terkait areal tanaman yang rusak akibat serangan hama belalang di Sumba Timur.
Yohanis Tay menjelaskan, sebenarnya keberadaan hama belalang kembara sudah ada sejak Januari 2017 lalu di Kecamatan Umalulu, Sumba Timur.
Namun populasi belalng masih di padang pengembalaan dan belum menyerang pertanaman pangan maupun holtikultura.
Pada bulan Mei, baru hama belalang masuk kepertanaman yaitu menyerang hamparan tanaman jagung yang berumur sekitar satu bulan seluas 60 hektare, dengan perincian 1,5 hektare puso, 28 hektare ringan dan sudah dikendalikan.
Sedangkan di padang penggembalaan dilakukan pengendalian hama belalang sebanyak 85 titik/koloni.
Pada bulan Juni 2017 ada penambahan luas tanaman jagung yang terserang yaitu seluas 5 Ha dengan kategori ringan dan sudah dikendalikan. Sedangkan di padang penggembalaan dilkukan pengendalian sebanyak 11 titik/koloni, katanya.
Mengenai stok pestisida, dia mengatakan pestisida yang tersedia di Kabupaten Sumba Timur adalah Confidor 30 kg, Fokker 820 kg.
Semengara peralatan pendukung yang digunakan untuk pengendalian belalang kembara yang tersedia di Kabupaten Sumba Timur (pengadaan tahun 2015) adalah Mist blower 20 unit, Hand spayer 140 unit.
UPT Proteksi TPHP Provinsi NTT katanya juga telah menyalurkan pestisida Confidor sebanyak 100 sachet (100 gr), dan melaksanakan pengendalian di lapangan.
Hama Belalang Serang 60 Hektare Lahan Pertanian
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Timur Yohanis Tay mengatakan, luas tanaman pertanian yang rusak akibat serangan hama belalang di Kabupaten Sumba Timur sekitar 60 hektare.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium