Bisnis.com, MATARAM—Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin meminta proses perbaikan daerah aliran sungai (DAS) Padolo, Kota Bima untuk dipercepat dengan mengidentifikasi kendala yang dialami selama proses perbaikan.
Salah satu yang menjadi fokus Amin adalah Jembatan Kodo di Kecamatan Rasana'E Timur. Jembatan tersebut saat ini masih dalam pengerjaan dan masih dibutuhkan waktu yang tidak singkat untuk menyelesaikannya.
Jembatan Kodo mengalami kerusakan parah setelah diterjang banjir bandang yang melanda Kota Bima 21 dan 23 Desember tahun lalu. Hal ini menyebabkan putusnya jalan jalur dari Kota Bima menuju Kabupaten Bima.
Untuk menghubungkan kedua wilayah tersebut, pemerintah saat ini telah membangun jembatan nonpermanen agar jalur tersebut bisa dilalui.
Panjang Sungai Padolo dari hulu ke hilir sekitar 22 km. Namun dari panjang tersebut, yang sudah dikerjakan baru sekitar 5 km. Tetapi tidak semua 22 km tersebut harus dibenahi. Anggaran yang sudah dialokasikan untuk pengerjaan tersebut sekitar Rp50 miliar.
"Bantaran sungai yang belum dipasang bronjong atau beton dapat diselesaikan dengan cepat agar tidak lagi berdampak pada meluapnya air ke pemukiman warga," tegas Amin di Mataram, Senin (5/6/2017).
Amin mendapat laporan bahwa kendala pembenahan sungai tersebut terkait masalah pembebasan lahan. Saat ini pembebasan lahan masih tahap negosiasi antara masyarakat dengan pemerintah Kota Bima. Terutama tanah dan rumah masyarakat yang menjurus ke sungai.