Bisnis.com, MATARAM—Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengklaim provinsi di sebelah timur Bali ini terus mencatatkan capaian yang positif.
Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin menyatakan hal tersebut terlihat dari sisi Pendapatan Asli Daerah NTB yang mengalami pertumbuhan positif, yakni sebesar Rp1,42 triliun pada tahun 2015, Rp1,45 triliun pada tahun 2016 dan ditargetkan mencapai Rp1,50 triliun pada tahun 2017.
"Pertumbuhan PAD tersebut paralel dengan pertumbuhan ekonomi NTB yang berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu sebesar 5,82% pada tahun 2016," ujar Amin pada saat kunjungan Komisi XI DPR RI di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Selasa (2/5/2017).
Amin menyebut, NTB merupakan salah satu provinsi di kawasan timur Indonesia yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Padahal menurutnya, komponen dana perimbangan yang dialokasikan oleh pusat meskipun meningkat dari tahun ketahun, tetapi proporsinya masih sangat kecil.
Untuk itu, guna mendorong pertumbuhan pembangunan kawasan maka perlu perhatian dan kebijakan Pemerintah. Kebijakan tersebut harus berpihak kepada pertumbuhan pembangunan di kawasan Timur Indonesia, terutama Provinsi NTB.
Selain pertumbuhan ekonomi, capaian positif lainnya ditandai dengan menurunnya angka kemiskinan menjadi 16,02%, indeks rasio gini sebesar 0,36%, serta menurunnya tingkat pengangguran menjadi 3,94%.
Untuk terus mendorong pertumbuhan itu, akan terus diupayakan meningkatkan infrastruktur dasar, seperti jalan raya, listrik, dan air bersih. Diharapkan, dengan pemenuhan infrastruktur dasar ini dapat pula meningkatkan gairah investasi dan pariwisata di Provinsi NTB," ujar Amin.
Sementara itu, Pimpinan rombongan, Soepriyatno menyampaikan maksud kunjungan dalam rangka mendapatkan data dan informasi mengenai rencana pembangunan terutama recana kerja pemerintah daerah dalam APBD, capaian kerja pembangunan, laporan keuangan pemerintah daerah, serta data statistik terkait kondisi sosial dan ekonomi di Provinsi NTB.