Jembatan Bokong Ambruk, Akses di Pulau Timor Lumpuh

Bisnis.com, KUPANG--Akses transportasi di Pulau Timor menuju wilayah perbatasan dengan Timor Leste putus total setelah jembatan Bokong di Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur ambruk diterjang banjir, Rabu (5/4/2017) petang.

"Hujan deras yang menguyur wilayah Kecamatan Takari menyebabkan ambruknya jembatan Bokong sehingga akses transportasi di Pulau Timor menuju wilayah perbatasan dengan Timor Leste putus total akibat diterjang banjir yang sangat deras," kata Camat Takari Hengki Fafo ketika dihubungi dari Kupang.

Ia mengatakan hujan mulai menguyur wilayah Kecamatan Takari pukul 14.00 WITA dengan intesitas yang sangat tinggi sehingga memicu terjadinya banjir bandang yang menyebabkan jembatan Bokong di Kelurahan Takari sekitar 64 km arah timur Kota Kupang hancur.

"Hujan lebat baru berhenti pukul 16.00 WITA setelah jembatan ini rusak total," ujar Fafo.

Ia mengatakan akibat hancurnya jembatan di ruas jalan nasional ini memicu antrian kendaraan yang datang dari arah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Kabupaten Malaka maupun dari negara Timor Leste hingga mencapai 5 km.

Demikian pula kendaraan dari arah Kupang menuju beberapa wilayah Pulau Timor juga terhenti di Bokong karena tidak bisa melintas di jembatan yang ambruk diterjang banjir itu.

"Semua kendaraan di pulau Timor ini tidak bisa lewat karena jembatan dalam kondisi rusak berat diterjang banjir," kata Fafo.

Fafo ketika dihubungi mengaku masih berada di lokasi bencana mengatakan, aparat Kecamatan Takari bersama warga sedang berupaya membangun jalan alternatif untuk dilintasi kendaraan roda dua.

"Kita sedang berupaya memasang papan diatas jembatan yang rusak itu agar dapat dilintasi sepeda motor. Untuk kendaraan roda empat tidak bisa lewat karena jembatan dalam kondisi rusak berat," tegas Fafo.

Ia menjelaskan para penumpang kendaraan terpaksa harus menganti kendaraan menuju Kota Kupang maupun menuju kebeberapa daerah di Pulau Timor.

Ia mengatakan kerusakan jembatan Bokong itu sudah terlihat tahun 2015 karena sayap bagian kanan jembatan mulai retak.

"Kita sudah memberikan laporan resmi kepada Dinas PU Provinsi NTT setelah melihat kondisi jembatan itu retak, namun pihak PU hanya memasang drum untuk menahan bagian jembatan yang retak itu. Jikajembatan ini diperbaiki saat itu maka peristiwa seperti ini tidak sampai terjadi," kata Fafo.

Ia mengharapkan pemerintah Provinsi maupun pemerintah pusat karena ruas jalan lintas Pulau Timor merupakan jalan nasional untuk segera memperbaiki jembatan Bokong agar arus lalulintas kendaraan di Pulau Timor bisa berjalan normal kembali.