Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Paceklik, Retribusi Pelelangan Ikan di Jembrana Naik

Pendapatan Asli Daerah Jembrana, Bali, dari retribusi pelelangan ikan tahun 2016 mengalami kenaikan, meskipun terjadi paceklik selama delapan bulan.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, NEGARA – Pendapatan Asli Daerah Jembrana, Bali, dari retribusi pelelangan ikan tahun 2016 mengalami kenaikan, meskipun terjadi paceklik selama delapan bulan.

"Dari target pendapatan Rp800 juta, kami bisa mendapatkan Rp917 juta, meskipun terjadi paceklik cukup lama," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap pada Dinas Perhubungan, Kelautan Dan Perikanan Jembrana, I Made Widanayasa, di Negara, Rabu (1/2/2017).

Ia mengatakan target pendapatan dari retribusi itu naik, karena pada empat bulan pada awal tahun 2016, hasil tangkapan ikan nelayan berlimpah. "Kami juga melakukan penagihan terhadap tunggakan retribusi, karena hal itu merupakan kewajiban saat nelayan menimbang ikannya," katanya.

Menurut dia, jika hasil tangkapan nelayan stabil seperti awal tahun 2016, pihaknya optimistis bisa mendapatkan retribusi hingga Rp1 miliar lebih. "Bagi penjual dan pembeli ikan di Tempat Pelelangan Ikan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan dikenai retribusi masing-masing 1%," katanya.

Tapi, menurutnya, sistem pembayaran retribusi di tempat pelelangan tersebut berbeda dengan di Jawa, karena penjual dan pembeli langsung membayar retribusi kepada petugas sesuai nilai transaksi ikan.

"Di Jembrana, pembayaran retribusi bisa ditangguhkan, namun kami masukkan sebagai tunggakan yang harus dibayar," katanya. Menurutnya, saat ini ada 60 pasang perahu selerek yang aktif melaut, dengan lokasi sandar di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan, khususnya saat menjual hasil tangkap.

Dari rata-rata Rp800 juta pendapatan retribusi yang didapat, ia mengatakan, hampir seluruhnya berasal dari transaksi hasil tangkap perahu selerek tersebut.

Sementara itu, Kepala Seksi Tata Kelola Dan Pelayanan Usaha Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan Bagus Sudananjaya mengatakan hasil tangkap nelayan pada tahun 2016 turun 50%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Sumber : Antara

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper