Bisnis.com, DENPASAR – PT Jasamarga Bali Tol (PT JBT), Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pengelola Ruas Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp195,8 miliar, meningkat 33% dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp147,2 miliar.
Dalam pemaparan di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Selasa (24/6/2025), dijelaskan dari sisi keuangan, PT JBT juga membukukan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) atau Laba Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi senilai Rp135,9 miliar.
Hal ini menandakan operasional perusahaan yang sehat dan efisien. Pertumbuhan ini mencerminkan efektivitas strategi bisnis dan operasional JBT yang dijalankan secara konsisten serta fokus pada efisiensi biaya dan peningkatan mutu layanan.
Direktur Utama PT JBT, I Ketut Adiputra Karang, menjelaskan volume lalu lintas harian rata-rata di ruas Tol Bali Mandara mencapai 50.200 kendaraan per hari, meningkat 28,8% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 38.981 kendaraan per hari.
"Peningkatan ini seiring dengan telah pulihnya sektor pariwisata pasca pandemi Covid-19 dan meningkatnya mobilitas masyarakat khususnya di wilayah Bali Selatan," ucap Karang dikutip dari keterangan resminya, Rabu (25/6/2025).
Karang juga menjelaskan hasil survei menunjukkan Indeks Kepuasan Pelanggan sebesar 5,78 dari skala 6,00, menjadikan PT JBT sebagai Anak Perusahaan Jalan Tol (APJT) Jasa Marga Group dengan skor tertinggi pada tahun 2024.
Baca Juga
Sebagai pengelola jalan tol sepanjang 12,7 km yang menghubungkan kawasan strategis Nusa Dua, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, dan Benoa, PT JBT terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan dan infrastruktur.
Upaya tersebut diwujudkan melalui berbagai program pemeliharaan rutin dan berkala, antara lain Scrapping, Filling, and Overlay (SFO) untuk menjaga kualitas permukaan jalan, peremajaan tiang Penerangan Jalan Umum (PJU), perbaikan marka dan rambu lalu lintas, perbaikan sambungan tiang pancang, hingga pemasangan sistem pemantauan kondisi struktur jalan tol atau Structure Health Monitoring System (SHMS) guna memastikan keamanan dan kelayakan kondisi struktur jalan secara menyeluruh.
Dalam bidang Corporate Social Responsibility (CSR), Karang menyebut berbagai program telah dijalankan, di antaranya pembibitan pohon mangrove, bantuan bahan pokok dan pendidikan untuk masyarakat kurang mampu, serta dukungan bagi anak-anak penyintas kanker.
Sebagai informasi, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 pada hari Selasa (24/6/2025) di Bali.
Rapat ini dipimpin oleh Komisaris Utama PT JBT, Lisye Octaviana serta dihadiri oleh perwakilan dari pemegang saham, yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten Badung, PT Angkasa Pura Indonesia, dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC).