Bisnis.com, DENPASAR – Neraca perdagangan Bali pada Januari 2024 tercatat surplus dengan nilai US$54,93 juta atau tercatat naik US$17,15 juta jika dibandingkan dengan neraca perdagangan di Januari 2023 (yoy) sebesar US$33,91 juta.
Badan Pusat Statistik mencatat, meningkatnya surplus neraca perdagangan didorong oleh tumbuhnya ekspor Bali pada awal tahun dan lebih tinggi daripada nilai impor barang Bali.
Kepala BPS Bali, Endang Retno Sri Subiyandani menjelaskan nilai ekspor Bali pada Januari 2024 tercatat sebesar US$65,74 juta, naik 38,63% dibandingkan nilai ekspor Desember 2023 yang tercatat sebesar US$47,42 juta. Secara year on year (yoy), nilai ekspor Bali pada Januari 2024 tercatat lebih tinggi dibandingkan Januari 2023 atau naik sebesar 56,72%.
Tumbuhnya ekspor Bali didorong oleh tumbuhnya ekspor sektor industri pengolahan dan pertanian. Endang menjelaskan ekspor dari sektor industri pengolahan tumbuh 60,19% (yoy) dengan nilai ekspor di Januari 2024 mencapai US$61,91 juta. Sedangkan ekspor produk pertanian tercatat naik sebesar 16,23% (yoy) dengan nilai US$3,8 juta, sementara nilai ekspor produk pertambangan turun 0,21%(yoy) atau hanya US$26.529.
Jika dilihat dari komoditas, ekspor Bali didominasi oleh produk ikan, krustasea, dan moluska, dengan nilai ekspor US$23,55 juta dengan share sebesar 35,82% dari total ekspor. Kemudian diikuti oleh komoditas pakaian senilai US$8,08 juta, logam mulia dan perhiasan US$6,09 juta, mesin dan peralatan mekanis US$5,1 juta, kayu dan barang kayu US$2,9 juta dan sejumlah komoditas lainnya.
“Dibandingkan dengan Desember 2023, dari sepuluh komoditas utama ekspor, delapan komoditas mengalami kenaikan, dengan kenaikan tertinggi tercatat pada ekspor produk mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, Ekspor komoditas tersebut mengalami kenaikan hingga 3.360%, ekspor terbesar ke Irlandia. Jika dibandingkan dengan capaian Januari 2023 (yoy), nilai ekspor tujuh komoditas utama tercatat naik, dengan kenaikan tertinggi tercatat pada ekspor produk mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya sebesar 12.373%,” jelas Endang dalam konferensi pers, Kamis (1/3/2024).
Baca Juga
Dari 10 negara tujuan utama ekspor Bali pada Januari 2024, secara month to month (mtm) tujuh negara tujuan utama ekspor tercatat menunjukkan kenaikan, dengan kenaikan tertinggi tercatat pada tujuan Irlandia yaitu sebesar 42.772%, yang didominasi naiknya nilai ekspor produk Mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya. Jika dibandingkan dengan catatan bulan Januari 2023 (yoy), dari 10 negara tujuan utama ekspor, nilai ekspor pada delapan negara tujuan utama tercatat naik, dengan kenaikan tertinggi tercatat pada nilai ekspor ke Irlandia yakni sebesar 91.501% yang didominasi naiknya ekspor produk mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya.
Sedangkan impor Bali pada Januari 2024 tercatat tercatat sebesar US$10.80 juta atau tumbuh 12,07% jika dibandingkan Desember 2023 (mtm) yang tercatat US$ 9.64 juta. Sementara itu, jika dibandingkan dengan bulan Januari 2023 (yoy), nilai impor tercatat naik sebesar 34,49%. Produk mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya tercatat sebagai komoditas impor dengan nilai terbesar Januari 2024 dengan share 28,37 persen dari total impor Bali.
Dari sepuluh komoditas utama impor, tujuh di antaranya tercatat mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi tercatat pada impor produk kendaraan dan bagiannya yang naik hingga 122,30%. Jika dibandingkan dengan Januari 2023 (yoy), dari sepuluh komoditas utama impor, tujuh diantaranya tercatat mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi tercatat pada impor produk Tembakau dan rokok sebesar 994,67%