Bisnis.com, DENPASAR – Produksi beras Bali sepanjang 2023 mencapai 137.710 ton atau meningkat 0,49 persen jika dibandingkan dengan produksi beras di periode Januari - April 2022 sebesar 137.040 ton.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, Hanif Yahya, menjelaskan peningkatan produksi beras ini terjadi seiring dengan meningkatnya luas panen padi yang meningkat 1,28 persen menjadi 40.800 hektare, dari yang sebelumnya 40.280 hektare.
Meningkatnya luas lahan tanam padi mendorong produksi beras ikut terkerek naik, produksi beras tertinggi pada 2023 terjadi pada musim panen raya April 2023 yang berhasil menghasilkan 50.180 ton beras, kemudian diikuti oleh Maret dengan 39.470 ton beras, Februari 25.530 ton, dan Januari 22.540 ton.
Baca Juga
“Bali mampu meningkatkan produksi beras saat panen raya 2023, ini menunjukkan adanya perluasan tanam padi di Bali jika dibandingkan tahun sebelumnya,” jelas Hanif, Rabu (5/4/2023).
Menurut Hanif, jika tren produksi beras terus meningkat dan setiap panen raya bisa dioptimalkan dengan baik, Bali bisa meningkatkan produksi berasnya hingga Desember 2023. BPS juga mencatat sepanjang 2022, produksi beras Bali sejumlah 383.830 ton, produksi ini meningkat 9,97 persen jika dibandingkan dengan produksi pada 2021 yang sebesar 349.040 ton.
Luas panen padi sepanjang 2022 mencapai 112.320 hektar atau meningkat 6,7 persen jika dibandingkan dengan luas panen padi 2021 yang tercatat seluas 105.200 hektare. BPS juga mencatat luas lahan baku sawah di Bali berdasarkan ketetapan pemerintah pusat yakni seluas 70.996 hektare. “Dari luas lahan baku tersebut, kami jadikan acuan atau dasar perhitungan luas panen padi,” kata Hanif.