Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warga NTB Masih Kesulitan Dapatkan Minyak Goreng

Warga harus mengantri panjang di beberapa retail yang masih menyediakan minyak dengan HET Rp14.000.
Ilustrasi./Antara
Ilustrasi./Antara

Bisnis.com, MATARAM - Ketersediaan minyak goreng di Nusa Tenggara Barat masih terbatas atau langka hingga Maret 2022. Mulai dari ibu rumah tangga hingga pelaku usaha kuliner masih kesulitan membeli minyak goreng dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).

Konsumen masih dibatasi untuk membeli minyak goreng dengan dijatah 2 liter per orang. Adanya kebijakan subsidi dari pemerintah belum menjadi mengatasi masalah kelangkaan minyak goreng. Dari pantauan di lapangan, ketersediaan minyak di beberapa retail modern kosong.

Warga harus mengantri panjang di beberapa retail yang masih menyediakan minyak dengan HET Rp14.000.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PPDN) Dinas Perdagangan NTB Prihatin Haryono menjelaskan saat ini masyarakat dibatasi pembelian. "Memang saat ini jatahnya masih terbatas, setiap orang dijatahkan dua liter per orang," jelas Haryono kepada media, Rabu (9/3/2022).

Mengatasi kelangkaan minyak goreng di NTB, Prihatin menjelaskan Dinas Perdagangan NTB berusaha menyediakan minyak goreng curah. "Minyak curah sudah masuk sekitar 50 ton, itu sudah didistrubusikan ke pedagang-pedagang. Selain minyak curah juga ada juga yang sudah masuk 5 kontainer dan sudah terdistribusi, dalam waktu dekat akan masuk 3 kontainer," jelas Haryono.

Minyak subsidi yang masuk dari luar derah belum mencukupi kebutuhan masyarakat sehingga masih terjadi antrean panjang. Menghadapi antrean panjang, terdapat retail yang membuat sempat membuat syarat membeli minyak goreng harus membeli produk lain atau bundling.

"Yang memberlakukan bundling sudah lami larang, dan untuk menghindari konsumen nakal yang membeli berulang-ulang, setiap pembeli bisa ditandai dengan tinta, seperti saat Pemilu," ungkapnya.

Menghadapi Ramadan, Dinas Perdagangan mendatangkan 2.800 ton minyak curah dari Palembang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat NTB. "Mudahan masuknya 2.800 ton pada pertengahan Maret bisa mengatasi kelangkaan minyak di NTB, apalagi menjelang Ramadan," ujar Haryono. (K48)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper