Bisnis.com, MATARAM - Nusa Tenggara Barat meluncurkan produk kendaraan listrik/electric boat hasil karya Industri Kecil Menengah (IKM).
Electric boat (E-Boat) yang diluncurkan di destinasi wisata pantai Senggigi, Lombok Barat bagian dari program industrialisasi kendaraan listrik berbasis IKM yang sedang dikembangkan NTB. Melalui kerja sama antara Pemprov NTB dan PLN, dengan biaya Rp500 juta, E-Boat pertama di Indonesia diproduksi oleh IKM NTB.
Pengembang E-Boat Muhammad Kamil menjelaskan Boat yang dikembangkan 90 persen menggunakan bahan baku dari NTB mulai dari perakitan body, rangka boat hingga mesin. "Hanya sedikit kami datangkan dari luar negeri, spare part yang memang tidak ada di Indonesia," jelas Kamil, Selasa (28/12/2021).
E-Boat pertama di NTB ini juga dilengkapi dengan tiga fitur yakni smart wireless key, auto balancing atau self balancing dan juga black box.
"Baterai yang digunakan sejumlah 10 box dengan kapasitas 15 cell per box. Kapasitas baterai 96 volt, ini dapat dicharger dalam waktu 2 jam. Proses charging juga dapat menggunakan listrik 1 phasa dan 3 phasa dengan daya minimal 7.700 VA," jelas Kamil.
General Manager PLN UIW NTB Lasiran menjelaskan PLN memberikan dukungan dalam bentuk dana Rp500 juta kepada IKM pengembang E-Boat. "Dukungan pendanaan ini bentuk komitmen kami dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di NTB," jelas Lasiran.
Baca Juga
Lasiran juga menjelaskan, pengembangan E-Boat akan berlanjut pada 2022 dengan kerja sama antara PLN NTB dengan Dinas Perindustrian NTB. "Kami juga menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Dinas Perindustrian NTB dengan Manager PLN UP3 Sumbawa, PLN UP3 Bima dan PLN UP3 Sumbawa terkait dengan pengembangan dan implementasi teknologi E-Boat," kata dia.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti menjelaskan industrialisasi kendaraan listrik akan dibangun berdasarkan riset dengan mengoptimalkan sumber daya di NTB. "NTB saat ini fokus membangun industrialisasi, bersama PLN kami akan kembangkan terus riset E-Boat di Lombok dan Sumbawa," kata Nuryanti. (K48)
