Bisnis.com, MATARAM - Pengusaha travel haji & umroh di Nusa Tenggara Barat menolak wacana pemerintah untuk memusatkan embarkasi di Jakarta.
Pengusaha travel beralasan jika embarkasi dipusatkan di Jakarta akan membuat biaya haji dan umroh lebih mahal dari harga normal saat ini. Direktur Arofah Mina NTB Nanang Supriadi menjelaskan banyak masalah jika embarkasi hanya dipusatkan di Jakarta selain dari sisi biaya.
"Kami jelas tidak setuju jika embarkasi haji hanya di Jakarta, pertama tidak efektif karena semua daerah akan berebut tempat yang terbatas, kemudian menambah biaya jemaah hingga 25 persen, jemaah dari NTB misalnya akan menambah biaya penginapan karena tidak bisa langsung masuk ke asrama haji," jelas Nanang, Selasa (30/11/2021).
Baca Juga
Selain itu, fasilitas yang ada di Lombok seperti rumah sakit pendukung, asrama haji NTB, kantor Bea & Cukai sudah memadai untuk pelayanan jemaah haji. "Jumlah jemaah haji di NTB ini nomor 3 paling tinggi secara nasional, jadi Lombok sebagai embarkasi haji sudah sangat layak dan tidak perlu dipindah ke Jakarta," kata Nanang.
Bandara Internasional Lombok juga sudah sangat memadai untuk mendaratnya pesawat berbadan besar yang biasa digunakan membawa jemaah haji. "Kemarin saat World Superbike Qatar Airways bisa landing, tidak menutup kemungkinan pesawat seperti Etihad, Saudi Airlines bisa landing di Lombok," ujar Nanang.
Sebagai informasi, setiap tahun NTB memberangkatkan sekitar 4.400 jemaah haji, tingginya minat haji di NTB membuat antrian tunggu mencapai 35 tahun, artinya jika mendaftar haji hari ini secara reguler, jemaah harus menunggu 35 tahun. (K48)