Bisnis.com, MATARAM - Provinsi Nusa Tenggara Barat mencatat tren penurunan kasus baru pasien terkonfirmasi Covid-19.
Hal itu dinilai terjadi karena kesadaran masyarakat mengikuti imbauan untuk mematuhi protokol kesehatan.
"Kasus COVID-19 di NTB belakangan ini mengalami penurunan. Artinya ada kesadaran masyarakat untuk mengikuti imbauan pemerintah. Tapi, kita sebagai pemerintah tidak boleh kendor mengedukasi masyarakat," kata Kepala Dinas Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik NTB, I Gede Putu Aryadi dalam keterangan tertulis kepada wartawan di Mataram, Senin (24/8/2020).
Ia menyebutkan, berdasarkan data per tanggal 23 Agustus 2020 di NTB, dari 2.595 kasus konfirmasi, 558 orang berstatus "konfirmasi masih diisolasi" dan 1.889 orang dinyatakan telah sembuh.
"Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat yang sebelumnya bertahan menjadi zona merah atau daerah dengan risiko penularan Covid-19 tinggi, kini telah berubah menjadi zona oranye atau daerah dengan risiko sedang. Terakhir, tes dan penelusuran (tracing) yang digelar Pemprov NTB di Pasar Kebon Roek memperlihatkan hanya satu orang yang terbukti reaktif dari 200 sampel yang diambil. Meski begitu, Pemprov NTB bertekad untuk tidak kendor dalam mengedukasi dan memastikan protokol kesehatan di masyarakat tetap berjalan dengan ketat," katanya.
Penurunan kasus penularan Covid-19, kata Gede, harus dibarengi dengan pembiasan diri untuk hidup di era tatanan baru. Karena bagaimanapun, Covid-19 masih menghantui.
Mantan Inspektur Pembantu Khusus pada Inspektorat Pemerintah NTB tersebut menjelaskan untuk mampu beradaptasi dengan tatanan baru di masa pandemi diperlukan 3 hal yakni edukasi, komitmen, dan waktu.
Dengan memberikan edukasi yang benar secara terus menerus dibarengi dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, maka, tinggal butuh waktu saja semua unsur masyarakat bisa menjalani era tatanan baru dan tetap produktif.
"Pemerintah sebagai pelayan masyarakat tidak boleh lelah mengingatkan dan menjaga kedisiplinan masyarakat. Harus menunjukkan komitmen yang kuat. Agar tatanan baru bisa berjalan asyik dan kita tetap produktif," katanya.
Sementara itu, Kabid Pelayanan RSUD Provinsi NTB Emirald Isfihan memberikan tips untuk dapat bertahan hidup di masa pandemi.
Ia menjelaskan, vaksin Covid-19 saat ini memang belum ditemukan namun masyarakat untuk sementara dapat menggantinya dengan menjalankan 3 M yakni, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.
"Kita masih dalam masa pandemi, untuk sementara vaksin kita 3 M. Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak. Karena Covid-19 ini nyata adanya," jelasnya.