Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Covid-19, Konsumsi Listrik Rumah Tangga di Bali Diprediksi Naik 5%

Tingkat konsumsi listrik untuk rumah tangga di Bali pada Maret diprediksi mengalami kenaikan sebesar 5% jika dibandingkan periode sama tahun lalu.
Pantai Kuta, Kabupaten Badung terlihat sepi paska merebaknya virus Covid-19. Kondisi wisatawan sepi berpengaruh terhadap konsumsi listrik. Feri/Bisnis
Pantai Kuta, Kabupaten Badung terlihat sepi paska merebaknya virus Covid-19. Kondisi wisatawan sepi berpengaruh terhadap konsumsi listrik. Feri/Bisnis

Bisnis.com, DENPASAR—Tingkat konsumsi listrik untuk rumah tangga di Bali pada Maret diprediksi mengalami kenaikan sebesar 5% jika dibandingkan periode sama tahun lalu.

 

GM PLN Distribusi Bali I Nyoman Suwarjoni Astawa mengatakan kenaikan itu disebabkan oleh banyaknya masyarakat beraktivitas di rumah akibat merebaknya wabah Covid-19. Seluruh siswa dan sejumlah karyawan di Pulau Dewata kini memutuskan belajar dan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

 

"Anak yang biasanya di sekolah sekarang di rumah, AC pasti nyala, begitupun dengan Bapaknya yang bekerja dari rumah menghidupkan komputer  dengan memanfaatkan listrik, TV juga pasti nyala terus," katanya saat dihubungi, Senin (30/03/2020).

 

Dia mengatakan meskipun sektor rumah tangga mengalami kenaikan, tetapi tidak dapat menopang total penyaluran listrik dari PLN secara keseluruhan. Hal itu dikarenakan, konsumsi terbesar energi listrik di daerah ini masih didominasi oleh sektor bisnis yang kini mengalami penurunan hingga 15% pada Maret ini.

 

Sektor ini terutama ditopang oleh industri perhotelan, restoran dan mall yang kin mengalami penurunan drastis dari segi hunian kamar dan kunjungan wisman. Bahkan, khusus mall, tiga pusat perbelanjaan di Denpasar dan Badung kini sudah memutuskan menutup operasional untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.

 

"Mulai dari Maret, hotel, restoran dan mall di Bali sudah merasakan dampak virus corona ini, sehingga dari analisis terjadi penurunan hingga 15 persen dari bulan sebelumnya," tuturnya.

 

Dia menegaskan kondisi Maret tahun ini lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat konsumsi listrik PLN Bali secara keseluruhan yang mengalami kenaikan 3% pada tahun lalu. Jika kondisinya masih seperti sekarang, dia Suwarjoni memperkirakan pada April tingkat konsumsi listrik di destinasi pariwisat aini bisa tumbuh negative apabila dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Feri Kristianto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper