Bisnis.com, DENPASAR – Bandara Ngurah Rai akan menyiagakan 1.168 personel Avsec untuk mengamankan bandar udara saat pelaksanaan pemilu.
General Manager PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Haruman Sulaksono mengatakan sebagai objek vital transportasi nasional, bandar udara merupakan wilayah strategis yang harus dilindungi dari gangguan keamanan. Beberapa kejadian skala dunia seperti tragedi penembakan di New Zealand serta saat-saat menjelang pemilihan umum yang berpotensi akan timbulnya gangguan keamanan.
"Keamanan merupakan suatu hal yang sangat fundamental, khususnya bagi operasional bandar udara. Jika masalah security sudah terganggu, maka akan mengganggu sisi operasional bandar udara lainnya," katanya seperti dikutip dalam rilis, Jumat (22/3/2019).
Airport Security Department Head I Made Sudiarta mengatakan selain menyiagakan sebanyak 1168 personel Avsec, juga aka nada bantuan 40 TNI AU. Sementara dari Polsek KP3 juga mengerahkan 43 personel pada sisi udara dan sisi darat.
Bandara juga menyiapkan sejumlah peralatan keamanan, di antaranya x-ray scanner, explosive detection system, alat pendeteksi logam, body scanner, walkthrough body scanner, serta CCTV yang tersebar di berbagai titik di bandar udara.
Keamanan di sisi darat yang masih berada dalam radius pagar Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) bandar udara juga akan ditingkatkan seiring dengan semakin dekatnya waktu pelaksanaan Pemilu.
"Jika sewaktu-waktu dibutuhkan, kami juga dapat meminta bantuan dari Polda Bali untuk unit K9, serta bantuan Pecalang untuk mengamankan approach light di sebelah timur bandar udara," katanya.