Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unesco Dorong Peningkatan Pendidikan Kejuruan Pariwisata

Unesco menggelar forum yang melibatkan lima negara untuk bertukar pengalaman tentang pendidikan kejuruan bidang pariwisata.
Calon penumpang pesawat berada di kawasan Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (6/3/2019)./ANTARA-Fikri Yusuf
Calon penumpang pesawat berada di kawasan Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (6/3/2019)./ANTARA-Fikri Yusuf

Bisnis.com, MANGUPURA — Unesco menggelar forum yang melibatkan lima negara untuk bertukar pengalaman tentang pendidikan kejuruan bidang pariwisata di Bali.

Forum bertajuk Sub-regional Forum on the National Institutional Change in Tourism and Vocation Education for Sustainable Development diikuti 50 peserta dari Brunei Darussalam, Malaysia, Indonesia, Filipina dan Timor-Leste.

Ketua Eksekutif Komisi Nasional Indonesia untuk Unesco Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Arief Rachman mengatakan forum ini bertujuan untuk bertukar keahlian dan pengalaman dalam perubahan kelembagaan dalam pendidikan kejuruan dalam bidang pariwisata.

"Ini adalah suatu rapat regional dari Unesco bersama para mitra untuk meningkatkan pendidikan kejuruan terkait adanya pembanguna berkelanjutan," katanya, Rabu (13/3/2019).

Menurut Arief harus dipastikan agar Unesco mencapai targetnya secara filosofi yakni perdamaian dan diharapkan jangan sampai terjadi lagi peperangan. Salah satu solusinya adalah dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan.

Ada tiga target yang ingin dicapai, yakni pertama pendidikan harus inklusif dan tidak boleh ada diskriminasi.

Kedua, adanya pemerataan bagi mereka yang tinggal di pegunungan maupun di pantai harus mendapat pendidikan yang berkualitas.

Ketiga, harus ada kepastian bahwa pembelajaran bukan hanya untuk saat sekarang, melainkan untuk masa yang akan datang (life long learning).

Ia menyebut pariwisata adalah salah satu industri dengan pertumbuhan tercepat di dunia dan merupakan sumber pendapatan utama bagi banyak negara.

Sebagai industri yang berorientasi pada orang, pariwisata juga menyediakan banyak pekerjaan, yang telah membantu, merevitalisasi ekonomi lokal.

Namun, seperti bentuk pembangunan lainnya, pariwisata juga dapat menyebabkan masalah seperti dislokasi sosial, hilangnya warisan budaya, ketergantungan ekonomi, dan degradasi ekologis.

Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan M. Bakrun mengatakan sekolah kejuruan saat ini sudah sangat berbeda dengan dulu karena ada pembaruan sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan yang diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia.

"Dalam revitalisasi tersebut, ada empat bidang yang dikembangkan, salah satunya tentang pariwisata yang merupakan andalan semua daerah. SMK siap membantu dari sisi sumber daya manusianya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper