Bisnis.com, DENPASAR – Bandar Udara Internasional Ngurah Rai terus mengejar realisasi pengembangan bandara meskipun rencana pembangunan Bandara Bali Utara dipastikan akan terealisasi.
General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali Yanus Suprayogi mengatakan walaupun pengembangan ini dilakukan, pihaknya tetap mendukung dan menyukseskan pembangunan Bandara Bali Utara.
Kemungkinan akan ada kerja sama dengan Bandara Ngurah Rai dalam pembangunan Bandara Bali Utara, Hingga saat ini bentuk kerja sama tersebut masih dibicarakan lebih lanjut dengan beberapa pilihan seperti joint venture ataupun tender.
“Ini untuk pemerataan pembangunan Bali,” katanya, Sabtu (23/2/2019).
Kepala Humas Bandara I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim mengatakan pihaknya ingin juga terlibat dalam pengoperasian Bandara Bali Utara. Sementara, pengembangan Bandara Ngurah Rai juga akan terus dikejar untuk mendukung target penumpang menjadi 37,6 juta pada 2023 nanti.
Hingga saat ini pengerjaan reklamasi seluas 35,75 hektar are untuk perluasan Apron Bandara Ngurah Rai baru rampung 88%. Adapun pengerjaan perluasan apron tersebut akan mundur dari target awal dan rencananya baru akan rampung pada Juni 2019 nanti. Hal tersebut lantaran masih adanya masalah pada perijinan perluasan sisanya yakni sebesar 2,15 hektar are.
Selain perluasan apron, rencananya juga dilakukan pengembangan pada sisi terminal, runway, taxiway, dan sisi darat. Hingga saat ini hal rencana pengembangan tersebut masih dalam tahap pengkajian.
“Awalnya kan kita mengajukan 47,9 hektar are, tetapi kita baru dapat 37,75 hektar are, ya sudah kita kerjakan dan hampir rampung 88%,” katanya.