Bisnis.com, DENPASAR – Bandara Ngurah Rai mencatat kedatangan 6,1 juta wisatawan mancanegara selama 2018 atau naik 10,6% dibanding tahun lalu.
General Manager PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi mengatakan sama halnya dengan realisasi 2017, wisatawan asal Cina masih menempati urutan teratas dalam urusan kunjungan ke Bali. Tercatat, jumlah kunjungan turis berpaspor Negeri Tirai Bambu adalah sebanyak 1.380.687 wisatawan atau 22,53% dari total keseluruhan wisman.
Walaupun, jika dibandingkan dengan statistik tahun lalu, jumlah kunjungan wisatawan China pada 2018 mengalami penurunan sebesar 0,3% atau sebanyak 4.254 wisatawan.
Australia sendiri menempati urutan kedua negara kontributor wisatawan mancanegara terbanyak, dengan jumlah kunjungan sebanyak 1.185.557 wisatawan atau 19,53% dari total wisman. Jumlah ini naik sebesar 10,3% dibanding dengan jumlah kunjungan tahun lalu. Adapun pada 2017, tercatat sebanyak 1.074.547 wisatawan Australia masuk ke Bali.
Posisi nomor tiga ditempati oleh India dengan kedatatangan sebanyak 356.497 wisman. Kunjungan wisatawan India ke Bali pada 2018 menunjukkan tren positif dengan persentase kenaikan sebesar 33,7% dibanding tahun lalu.
Kebangsaan dengan kunjungan cukup besar lainnya secara berturut-turut yakni Britania Raya, Jepang, Amerika Serikat, Perancis, Malaysia, Jerman, dan Korea Selatan. Jika diakumulasi, jumlah turis dari tujuh negara ini adalah sebanyak 1.506.672 jiwa atau hampir 25% dari total wisman yang masuk ke Bali.
Dari sepuluh besar negara dengan jumlah wisatawan terbanyak, tercatat India merupakan negara dengan pertumbuhan jumlah wisatawan tertinggi, dengan persentase kenaikan sebesar 33,73%, disusul oleh Amerika Serikat dengan 22,9%, dan Malaysia dengan pertumbuhan sebesar 18,5%.
“Masih sama dengan tahun 2017, urutan tiga besar negara penyumbang wisatawan terbanyak masih ditempati oleh Cina, Australia, dan India. Akumulasi turis mancanegara dari tiga negara ini menyentuh angka 2,9 juta jiwa, atau hampir 47% dari total keseluruhan angka kunjungan,” katanya, seperti dikutip dalam rilis, Rabu (23/1/2019).
Menurutnya, berdasarkan realisasi ini, Bali tetap merupakan destinasi wisata dunia yang semakin digandrungi oleh warga dunia. Pertumbuhan jumlah wisatawan ini juga mengindikasikan bahwa nama Bali semakin terkenal dan bersaing dengan destinasi wisata favorit dunia lain.
Apalagi, 2018 lalu, Bali menggelar beberapa event kelas dunia yang menarik cukup banyak perhatian dunia internasional, seperti IMF-World Bank Annual Meetings 2018 dan Our Ocean Conference 2018.
“Bali, selain merupakan destinasi wisata andalan untuk jelajah alam, juga bertransformasi menjadi tujuan para kaum eksekutif untuk menggelar konferensi, rapat, dan eksibisi berskala internasional,” katanya.