Bisnis.com, DENPASAR -- Pengerjaan perluasan kapasitas darat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali sudah rampung dan dipastikan bisa menampung pesawat delegasi IMF-World Bank Group (WBG) Annual Meeting pada Oktober 2018.
Manajemen Bandara I Gusti Ngurah Rai menyatakan pengerjaan tiga paket pekerjaan meliputi konstruksi apron barat seluas 8 hektare (ha), konstruksi apron timur, dan pemindahan pengolahan limbah serta gedung VVIP sudah di atas 96% dari target. Pantauan Bisnis, saat ini pekerja masih mengebut penyelesaian seperti pagar, taman, hingga pemasangan ukiran di tembok.
Co. General Manager (GM) Bandara I Gusti Ngurah Rai Sigit Herdiyanto menyatakan seluruh pengerjaan akan rampung pada akhir September 2018. Penyelesaian proyek senilai Rp2,2 triliun itu akan dikebut untuk dapat segera diverifikasi karena direncanakan mulai digunakan pada Oktober 2018.
"Akhir September 2018 diusahakan selesai karena Oktober 2018 sudah mulai segera diselesaikan tiga paket itu. Rencana sertifikasi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) September 2018, kalau kemarin itu masih asistensi," jelasnya, Selasa (18/9/2018).
Berdasarkan data Bandara I Gusti Ngurah Rai, penyelesaian paket 1 meliputi pematangan lahan pantai sisi barat dan konstruksi apron barat seluas 8 ha sudah mencapai 99,14%.
Paket 2 yang meliputi Konstruksi Apron Timur dan Pemindahan Sewage Treatment Plant sudah mencapai 97,48%, sedangkan paket 3 yang mencakup gedung VVIP dan Base Ops TNI AU serta Penggantian Line Maintenance Airlines sudah terealisasi 96,04%.
Kepala Humas Bandara Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim menuturkan jika pekerjaan apron selesai, maka bandara akan mendapatkan tambahan kapasitas berupa 10 parking stand. Masing-masing parking stand bisa menampung 13 unit pesawat narrow body atau jika dihitung secara total maka kapasitasnya sebanyak 130 unit pesawat setiap hari.
Dia mengungkapkan pengembangan bandara berkapasitas maksimal 25 juta penumpang per tahun ini belum rampung. Pengembangan untuk sisi barat bandara baru akan dibahas kembali usai IMF-WBG Annual Meeting 2018.
Saat ini, dari rencana perluasan apron 35,7 ha, baru 8 ha yang sudah direalisasikan.