Bisnis.com, DENPASAR – PT Waskita Karya Realty membidik pasar properti di Bali dengan menyiapkan pengembangan kawasan terpadu Vasaka Residence seluas 12 Ha diperbatasan Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar.
Proyek ini dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan pasar akan perumahan kelas menengah atas dan sekaligus kebutuhan investasi properti yang lebih aman, cerdas, serta lebih menguntungkan baik bagi para investor domestik maupun investor asing.
Vasaka Residence mengusung tema Modern Tropical Living, dan menjadi proyek pertama anak usaha PT Waskita Karya ini.
"Kami yakin bahwa Vasaka Residence akan menjadi standar acuan baru untuk pasar properti di Bali, karena kami tahu apa yang dibutuhkan pasar, dan tim kami akan memberikan produk yang terbaik dengan harga yang terjangkau pasar," ungkap Presiden Direktur Waskita Karya Realty Tukijo melalui keterangan tertulis, Minggu (16/9/2018).
Dia menjelaskan kawasan perumahan ini akan didukung dengan fasilitas Commercial Center yang memiliki konsep Ultimate Convinience. Fasilitas ini akan memudahkan dan memberikan kenyamanan bagi para penghuninya, dan juga merupakan sebuah destinasi baru yang menarik bagi para tamu.
Vasaka Residence akan mengembangkan 4 gated residential cluster dengan total 300-an unit rumah menengah ke atas. Setiap cluster akan dilengkapi berbagai fasilitas guna menjamin kenyamanan dan keamanan serta privasi penghuni. Namun belum dijelaskan kapan proyek ini akan mulai dibangun.
"Fasilitas ini sangat memanjakan para pemilik dan penghuni, dan membuat Vasaka Residence satu-satunya proyek perumahan yang mendukung konsep perumahan walk to shop di Bali," jelasnya.
Lebih lanjut ditegaskan bahwa selain membangun properti residensial, Waskita juga menawarkan konsep Multi Family Housing (MFH). Setiap unit MFH dibangun di atas tanah HGB seluas kurang le ih 300 m2 dan investor langsung dapat dengan aman melakukan balik nama ke nama mereka, baik WNI maupun WNA.
Bagi WNA, mereka bisa merubah HGB menjadi hak pakai, dan itu solusi sangat aman dibandingkan dengan sistem nominee di Bali. Nantinya di atas lahan tanah HGB itu dibangun rumah 3 lantai, yang berisi 7 unit ruangan dengan akses, ruang tamu, dan dapur masing-masing.
Setiap pemilik MFH ini dapat menyewakan unitnya melalui properti manager yang telah ditunjuk oleh developer, atau memilih untuk tinggal di salah satu unit residence miliknya dan menyewakan unit lainnya.
Tukijo menyatakan target penyewa unit MFH adalah para keluarga pekerja asing di Bali dan eksekutif untuk masa tinggal bulanan, 3 bulanan, tahunan, bahkan bisa kontrak panjang secara langsung dengan pemilik MFH. Konsep MFH ini juga merupakan solusi bagi para investor senior yang akan menikmati masa pensiun mereka di Bali sambil menikmati passive income dari hasil sewa unit properti MFH mereka.
Masuknya Waskita Realty ke Bali dinilai tempat karena hasil Survei Harga Properti Residensial (SPHR) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali menunjukkan pasar properti di Pulau Dewata kembali bergairah pada triwulan II/2018. Hal itu tergambar dari Indeks harga properti residensial primer di Bali triwulan lalu tercatat 185,44, lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya, 185,23.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Bali Azka Subhan menekankan akselerasi juga terjadi di pasar properti residensial sekunder. Harga rumah sekunder di wilayah Denpasar dan sekitarnya meningkat rata-rata 0,74% year dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 0,28%. Peningkatan didorong kenaikan rumah tipe kecil yang bertumbuh 0,04%, menengah 0,01%, dan besar 0,01%.
Optimisme ini terutama didorong membaiknya kondisi ekonomi Bali secara keseluruhan, serta implementasi relaksasi kebijakan loan to value (LTV). Penyaluran kredit perbankan untuk kepemilikan rumah tinggal atau KPR, apartemen, dan ruko dua bulan terakhir juga meningkat. Untuk periode Mei dan Juni 2018 masing-masingnya tumbuh 6,12% dan 6,64%.
Dia menegaskan pelonggaran kebijakan LTV diyakini bisa menstimulasi pertumbuhan KPR yang tendensinya meningkat saat ini. Sektor properti Bali diperkirakan akan lebih bergairah dari kondisi sekarang.