Bisnis.com, DENPASAR—Industri otomotif di Pulau Bali mulai menunjukkan sinyal rebound pasca mengalami stagnasi pertumbuhan pada 2017, dampak dari perlambatan ekonomi.
Kepala Cabang Auto 2000 Denpasar Haris Prasetya menuturkan penjualan pada semester pertama 2018, mencapai 1.798 unit atau tumbuh sebesar 8% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Kontribusi terbesar penjualan adalah jenis LGCC, yakni Agya sebesar 25%, kemudian Calya 20%, Rush 38%, Hiace 11% dan sisanya Yaris serta sedan mobil mewah.
Baca Juga
“Pariwisata sudah bergerak [sehingga penjualan tumbuh],” jelasnya, Senin (20/8/2018).
Dia mengatakan faktor pariwisata menjadi pendorong utama tumbuhnya penjualan otomotif di salah satu diler Toyota ini. Dijelaskan olehnya, bahwa Bali masih ditopang oleh sektor jasa sehingga ketika ada peningkatan kunjungan wisman maka akan berdampak terhadap permintaan otomotif.
Haris menuturkan salah satu bukti bahwa tumbuhnya pariwisata itu bisa dilihat dari permintaan model Hiace. Model minibus ini penjualannya mencapai 35 unit per bulan dari biasanya hanya 20 unit per bulan. Menurutnya, permintaan model itu dilakukan oleh konsumen agen perjalanan wisata.
“Demand Hiace sangat tinggi karena permintaan dari user tour agen, dan jenis ini sudah terbukti nyaman bagi wisatawan,” paparnya.
Dia juga mengakui permintaan kendaraan baru cukup tinggi tidak hanya jenis Hiace. Khusus untuk model All New Rush pihaknya juga kewalahan memenuhi pemesanan sehingga konsumen terpaksa harus inden hingga 2 bulan.