Bisnis.com, JAKARTA - PT. GDTC Majestic Agro Industri akan membangun pabrik gula dan perkebunan tebu di Nusa Tenggara Timur kabupaten Tengah Utara.
PT. GDTC Majestic Agro Industri akan memiliki dua unit pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 99 ha. Pabrik tersebut akan beroperasi selama 200 hari dengan kapasitas 6.000 TCD. Sementara perkebunan tebu seluas 20.000 ha diperkirakan akan menghasilkan gula 600 ton per hari atau sekitar 110.000 per tahun.
Selain itu, 2 unit pabrik gula tersebut dapat menghasilkan listrik sebesar 35MW per hari dari hasil pengompresan uap panas hasil pembakaran bagasse (Co-Generation of Electricity). Selain itu, hasil listrik sebesar 25 mG berencana dijual kepada PLN atau masyarakat sekitar for sale to PT PLN or other users locally.
Pabrik tersebut juga akan menghasilkan 60.000 liter ethanol per hari dari hasil penyulingan tebu agar bisa dicampur dengan bensin sebagai Biofuel. Terakhir, sisa-sisa hasil batang tebu akan diolah menjadi pupuk mikrobiologis atau biofertilizer.
Prof. Drg. Habe Hanafi, Komisaris bagi PT. GDTC Majestic Agro Industri mengatakan 90% dari perkebunan tebu akan dijalankan oleh petani plasma sedangkan 10% adalah inti nukleus.
“Perkebunan ini akan didominasi oleh petani plasma dengan presentasi 90%. Artinya kami akan membangun ekonomi sekitar NTT-TU,” katanya.
Dia mengatakan jika proyek ini sudah berlangsung selama tiga tahun belakangan. Perkebunan saat ini sedang berada dalam tahap pembibitan, sementara untuk pabrik masih dalam tahap rencana pembangunan.
Selain perkebunan tebu, GDTC Majestic Agro Industri juga akan membangun peternakan sapi potong di areal yang sama. Habe belum dapat memastikan pembagian luas lahan antara perkebunan dan peternakan. Tapi dia memastikan hal tersebut akan berjalan parallel.
“Ini akan berjalan paralel. Peternakan dan perkebunan akan berjalan bersama-sama,” katanya.
Dia berharap dengan hal ini banyak penduduk lokal yang dapat dipekerjakan dan tujuan pemerintah untuk swasembada gula dan sapi dapat terwujud.
GDTC Grup asal Maroko menanamkan modal sebesar US$800 juta di Indonesia untuk membangun perkebunan tebu yang terintegrasi dengan peternakan sapi potong seluas 20.000 ha di Nusa Tenggara Timur kabupaten Timor Tengah Utara.
Perusahaan baru di bawah naungan GDTC Grup itu bernama PT. GDTC Majestic Agro Industri dengan status permodalan asing sebesar 75%. Perkebunan tebu itu diproyeksikan akan panen pertama pada dua tahun dari sekarang. Oleh karena saat ini masih dalam tahap pembibitan tebu.